PR BEKASI - Mikishi adalah seorang gadis berusia 25 tahun asal Jepang. Dirinya menjadi buah bibir di berbagai media sosial Asia, karena transformasi 180 derajat dari penampilannya.
Mikishi mengaku di akun Twitter-nya @Qpr_7, bahwa penampilannya adalah hasil dari beberapa prosedur operasi plastik.
Dia menjalani prosedur pertamanya, pembentukan kembali wajah pada hari pertama setelah dirinya lulus SMA, dan sejak saat itu dia melakukan beberapa operasi plastik lainnya dan sudah menghabiskan 4 juta yen atau sekitar Rp595 juta.
Baca Juga: Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu ini, Produk Fesyen dan Makanan Lezat Ternama Menanti Anda
Namun, Mikishi menganggap semua uang yang dia keluarkan itu tidak sia-sia, karena operasi plastik telah mengubah hidupnya, mengembalikan jati dirinya dan dapat menjalani hidup dengan bahagia, alih-alih tenggelam dalam depresi.
Saat ini, Mikishi membela stigma yang beredar tentang operasi plastik, Ia yakin operasi ini sangat berguna untuk orang-orang yang benar-benar merasa membutuhkannya.
Ia bahkan telah mendirikan perusahaan yang menyediakan layanan konsultasi untuk orang-orang yang merasa ragu dengan penampilannya.
Baca Juga: Lusinan Potongan Jasad Manusia dalam Kantong Plastik Ditemukan di Kuburan Rahasia Meksiko
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Oddity Central, Selasa, 29 September 2020, Mikishi juga membagikan ceritanya ke majalah Jepang, SPA, bahwa dia sebenarnya telah merencanakan operasi tersebut sejak masih duduk di bangku SMP.
Sebagai seorang junior, dia menceritakan kepada teman sekelasnya bahwa dia bermimpi untuk menjadi model.
Dia pun pada saat itu malah menjadi bahan candaan karena wajahnya yang bisa dibilang kurang cantik dan tidak pantas untuk menjadi model.
Baca Juga: JKP dalam RUU Ciptaker Dinilai Akan Persulit Pekerja, PKS: Hanya Menguntungkan Pengusaha
Bahkan sahabatnya sendiri pun tidak percaya saat Mikishi mengungkapkan bahwa dia ingin menjadi model.
Sebelumnya dia tidak pernah mempermasalahkan penampilannya, namun semenjak menjadi bahan candaan di bangku SMP, Mikishi mulai terobsesi dengan penampilannya, menganggap dirinya jelek dan menolak untuk berbagi impian dan cita-citanya kepada siapa pun.
Dia juga menceritakan pada saat itu dia melihat gadis sekelilingnya dan berpikir bahwa dialah yang terjelek di antara mereka.
Baca Juga: Ingin Warisi Harta Sang Suami Secepatnya, WAGS ini Sewa Pembunuh Bayaran
"Saya sangat membenci wajah saya, sehingga saya tidak ingin orang lain melihat wajah saya, alhasil saya pun menjadi tidak suka berjalan keluar rumah atau naik kereta. Itulah kenapa saya bahkan meminta orang tua saya menjemput saya dari sekolah menggunakan mobil," ucap Mikishi.
"Pada saat itu kondisi mental saya sangat tidak stabil, kadang saya tiba-tiba menangis saat kelas berlangsung. Saya pikir saya tidak bisa hidup seperti itu dan ketika saya lulus saya bersiap untuk memutuskan hubungan saya dengan teman-teman," katanya.
Mikishi juga menjelaskan dan mengakui kondisi yang dialaminya kepada sang ibu dan mengatakan bahwa ia ingin menjalani operasi plastik secepat mungkin setelah lulus.
Baca Juga: Diutamakan Garda Terdepan, Guru dan Dosen Disebut Masuk Prioritas Utama Penerima Vaksin Covid-19
Setelah melihat betapa serius masalah yang dialami putrinya, ibunyai pun setuju untuk membayar seluruh prosedur operasi plastik yang ia inginkan, selama ia berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Pada hari pertama setelah lulus SMA, Mikishi menjalani operasi sayatan mata penuh, pembentukan kembali ptosis, dan prosedur di sudut luar matanya.
Masih kurang percaya diri dengan operasi plastik pertamanya, Mikishi melakukan operasi plastik kedua yaitu, implan dagu, operasi hidung, serta berbagai perawatan pada matanya.
Baca Juga: Terkait Pemenuhan Garam untuk Bansos, BUMD Agro Jabar Siap Gandeng Petani Garam Lokal
Dia telah menjalani empat operasi plastik besar sejauh ini. Mikishi mengatakan bahwa semua itu sepadan, karena telah mengubah hidupnya menjadi jauh lebih baik.
Contohnya, setelah semua prosedir operasi berhasil, Mikishi lebih berani memakai berbagai pakaian yang sebelumnya ia sangat takut untuk memakainya.
Sekarang dia ingin membantu orang lain yang memiliki permasalahan yang sama dengan dirinya yang lalu. Ia mendirikan Popelka Co. Ltd.
Baca Juga: Diutus Terawan Datang ke Aceh, Stafsus Kemenkes Ajak Masyarakat Terapkan Protokol Kesehatan Covid-19
Sebuah perusahaan yang memberikan konsultasi dan konseling mengenai operasi plastik, perkenalan di rumah sakit, dukungan biaya dan berbagai dukungan lainnya.***