Pakai Cara Ekstrem, Peneliti Inggris Suntikkan Orang Sehat dengan Virus Corona demi Dapatkan Vaksin

21 Oktober 2020, 19:06 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19. /Pixabay

PR BEKASI – Ketersediaan vaksin Covid-19 memang sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat di dunia. Berbagai negara dan lembaga kesehatan berlomba untuk menciptakan vaksin tersebut.

Namun, sampai saat ini belum ada vaksin yang benar-benar dianggap efektif untuk menghentikan penyebaran virus corona yang telah merenggut ratusan orang di seluruh dunia.

Hal ini terus mendorong berbagai percobaan untuk dilakukan oleh peneliti termasuk melakukan eksperimen yang kontroversial.

Baca Juga: Ngotot Tetap Gelar Pilkada 2020 di Tengah Pandemi, Ternyata Ini Alasan Puan Maharani

Peneliti-peneliti Inggris bersiap untuk mulai melakukan eksperimen kontroversial dengan menginfeksi sukarelawan sehat dengan virus corona. Harapannya, hal itu bisa mempercepat pengembangan vaksin Covid-19.

Pendekatan yang disebut challenge study itu cukup berisiko. Tapi sejumlah peneliti menilai mungkin akan memberikan hasil yang lebih cepat dibandingkan penelitian standar. 

"Menginfeksi dengan sengaja sukarelawan dengan apa yang dikenal sebagai patogen manusia tidak pernah dianggap enteng, tetapi penelitian ini memberikan informasi yang sangat banyak mengenai penyakit, bahkan yang sudah banyak diteliti seperti Covid-19," kata investigator penelitian ini, Peter Openshaw seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari AP pada Rabu, 21 Oktober 2020.

Baca Juga: Pelajar yang Terjaring Operasi Yustisi Ini Dihukum Melafalkan Pancasila: Aduh Lupa Saya Tidak Hafal 

Penelitian itu mengobservasi apakah sukarelawan mengikuti eksperimen menjadi sakit atau tidak. Pemerintah Inggris kabarnya siap menggelontorkan dana 33.6 juta poundsterling atau Rp640 miliar untuk penelitian itu.

Imperial College London mengatakan penelitian itu akan melibatkan sukarelawan sehat berusia antara 18 hingga 30 tahun. Penelitian digelar atas kerja sama dengan Departemen Perdagangan, Energi, dan Industri Strategis, Royal Free London NHS Foundation Trust dan perusahaan yang menggelar penelitian hVivo.

Di tahap pertama penelitian, para peneliti akan mencari tingkat paparan terkecil yang menyebabkan penyakit. Lalu peneliti menggunakan model yang sama untuk mengetahui bagaimana vaksin potensial bekerja di tubuh dan bagaimana tubuh meresponsnya. 

Ketua Satuan Tugas Vaksin Kate Bingham mengatakan penelitian itu akan menambah pemahaman mengenai virus corona. Hal itu juga akan membantu membuat keputusan seputar penelitian.

Baca Juga: Setahun Jokowi-Ma'ruf, Asfinawati: Apa yang Didapatkan Rakyat Indonesia dengan Royalti Nol Persen?

"Banyak yang dapat kami pelajari mengenai imunitas, lama proteksi vaksin, dan infeksi ulang," ucapnya.

Diketahui sejauh ini sudah ada 46 vaksin covid-19 potensial yang sudah dalam tahap pengujian kepada manusia, dengan 11 di antaranya sudah berada dalam uji coba tahap akhir.

Di Indonesia sendiri setidaknya ada 3 vaksin Covid-19 yang akan digunakan kepada masyarakat Indonesia yakni Cansino, G24 atau Sinopharm, dan Sinovac.

Jika tidak ada kendala program vaksinasi akan dilakukan pada November 2020. Hal ini berkaitan dengan kedatangan ketiga vaksin tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: AP

Tags

Terkini

Terpopuler