Senator Amerika Serikat: Tiongkok Lakukan Genosida pada Etnis Uighur

28 Oktober 2020, 12:28 WIB
Etnis Uighur. /Wikipedia/

PR BEKASI – Senator Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 27 oktober 2020 membuat resolusi yang menyatakan bahwa Tiongkok telah melakukan genosida terhadap etnis Uighur serta minoritas Muslim berbahasa Turki lainnya yang tinggal di Tiongkok.

Resolusi tersebut telah disetujui oleh seluruh senator dari Partai Republik dan Partai Demokrat, meskipun kemungkinan tidak akan segera bergerak karena Senat berada di luar sesi sampai setelah pemilihan minggu depan.

Teks tersebut menyatakan bahwa kampanye Tiongkok yang melawan orang Uighur, etnis Kazakh, Kyrgyzstan dan anggota kelompok minoritas Muslim lainnya di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang merupakan kejahatan genosida.

Baca Juga: Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2020, Simak Beberapa Amalan Baik yang Dapat Dilakukan

"Resolusi ini mengakui kejahatan ini apa adanya dan merupakan langkah pertama untuk meminta pertanggungjawaban Tiongkok atas tindakan mengerikan mereka," kata Senator Partai Republik, John Cornyn, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia.

Senator Partai Demokrat, Jeff Merkley mengatakan resolusi itu akan menunjukkan bahwa AS tidak bisa tinggal diam menanggapi hal yang dilakukan Tiongkok tersebut.

"Serangan Tiongkok terhadap Uighur dan kelompok minoritas Muslim lainnya seperti meningkatkan pengawasan, pemenjaraan, penyiksaan dan 'kamp pendidikan ulang' paksa adalah genosida," kata Merkley.

Baca Juga: Besok Maulid Nabi Bertepatan dengan Puasa Senin-Kamis, Apakah Ada Keutamaan Khusus Jika Berpuasa?

Rekan senator lainnya yang mendukung resolusi tersebut termasuk Marco Rubio, sekutu dekat Presiden Donald Trump di bidang kebijakan luar negeri, dan Robert Menendez, pejabat tinggi Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa lebih dari satu juta orang Uighur mendekam di kamp-kamp di wilayah Xinjiang ketika Beijing berusaha untuk secara paksa mengintegrasikan komunitas tersebut dan menghapus warisan Islamnya.

Tiongkok membantah jumlah tersebut dan menggambarkan kamp-kamp itu sebagai pusat pendidikan yang mengajarkan keterampilan untuk mencegah daya pikat radikalisme Islam menyusul serangkaian serangan terorisme yang dilakukan oleh etnis Uighur.

Baca Juga: Gerebek Praktik Sabung Ayam, Seorang Petugas Polisi Tercakar Ayam hingga Regang Nyawa

Pemerintahan Trump telah mengecam situasi di Xinjiang dan memberikan sanksi kepada pejabat tinggi Partai Komunis Tiongkok, Chen Quanguo, tetapi berhenti hanya untuk menyatakan genosida.

Robert O'Brien, penasihat keamanan nasional Trump, mengatakan awal bulan ini bahwa "jika bukan genosida, sesuatu yang menyedihkan" sedang terjadi di Xinjiang.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, dalam wawancara Selasa. 27 Oktober 2020 dalam kunjungannya ke India, mengatakan bahwa tindakan Tiongkok tersebut mengingatkan dunia pada apa dilakukan oleh Jerman pada etnis Yahudi dalam masa Perang Dunia II.

Baca Juga: Unggah Video Sikap Erdogan Terhadap Prancis, Yusuf Mansur Minta Jokowi dan Retno Marsudi Ambil Sikap

Sedangkan calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, dalam kampanyenya menyebut tindakan yang dilakukan oleh Tiongkok tersebut sebagai pelanggaran genosida dan berjanji akan memberikan tanggapan yang lebih keras bila dirinya menjadi Presiden AS.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Channel New Asia

Tags

Terkini

Terpopuler