Disinyalir Ada Praktik Culas Surat Suara, Tim Kampanye Donald Trump Akan Ajukan Gugatan di Georgia

5 November 2020, 15:11 WIB
Joe Biden (kiri) melawan Donald Trump (kanan) dalam pertarungannya untuk memenangkan Pilpres AS 2020. /Bloomberg

PR BEKASI - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) tahun ini dianggap cukup sengit bagi beberapa masyarakat dan tokoh politik.

Donald Trump dan Joe Biden, yang kini tengah bertarung memperebutkan kursi nomor satu di Amerika Serikat masih terus bergulir.

Dari pihak Donald Trump, pada Rabu, 4 November 2020 kemarin, tim kampanyenya mengatakan bahwa akan mengajukan gugatan di Negara Bagian Georgia agar area Chatham tidak menghitung surat-surat suara yang datang belakangan.

Baca Juga: Antisipasi Banjir Lebih Awal, Pemkab Bekasi dan BBWS Akan Bangun Bendungan Kali Bekasi Awal 2021

Berdasarkan dokumen pengadilan yang dibagikan tim kampanye Trump, tuntutan itu meminta hakim agar dewan pemilu di Chatham mengamankan dan memisahkan surat suara yang diterima setelah pukul 19.00 waktu setempat pada hari pemungutan suara.

Tim kampanye Trump menyebut, tuntutan tersebut diajukan setelah pihaknya menerima informasi bahwa surat suara yang datang belakangan telah tercampur dengan surat suara yang sah.

"Presiden Trump dan tim tengah berjuang demi kebaikan bangsa ini untuk menjunjung aturan hukum yang berlaku, dan hukum di Georgia juga sudah sangat jelas: untuk dihitung secara legal, surat suara harus diterima selambatnya pukul 7 malam pada hari pemungutan suara," kata Wakil Manajer Tim Kampanye Trump, Justin Clark, dalam pernyataannya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 5 November 2020.

Baca Juga: Dinilai Bertanggungjawab Atas Kontroversi UU Ciptaker, SEMMI Tuntut Airlangga Dicopot Jadi Menteri

Selain itu, tim kampanye Trump juga telah melakukan langkah hukum berbeda-beda di sejumlah negara bagian yang krusial dalam penghitungan suara pemilu AS secara umum, menjelang hari pemungutan suara pada 3 November 2020 lalu.

Tim Pemenangan Trump juga meminta agar dapat mengintervensi kasus Mahkamah Agung AS mengenai penghitungan suara di Pennsylvania, negara bagian yang juga krusial dan masih melakukan penghitungan pada ratusan ribu surat suara yang dikirim melalui pos, soal apakah boleh diizinkan menerima surat suara yang dikirimkan pada hari pemilihan.

Tim kampanye Trump menyatakan bahwa mereka mengajukan tuntutan hukum di Michigan dan Pennsylvania untuk meminta penghentian penghitungan surat suara, dengan alasan para petugas di sana tidak memberikan akses yang adil ke lokasi penghitungan.

Baca Juga: Pernah Kutip Hadis Nabi, Biden Berjanji Akan Tandatangani UU Kejahatan Rasial dan Tunjuk Staf Muslim

"Tim kampanye Trump tengah mengajukan sejumlah tuntutan hukum yang tidak berguna, di seluruh wilayah negara ini. Jangan sampai terkelabui," cuit Marc Elias di Twitter.

Elias merupakan pengacara Partai Demokrat, yang mengusung rival Trump, Joe Biden.

"Mereka tahu bahwa mereka telah kalah dan hanya inilah sisa yang mereka punya." katanya.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler