Joe Biden Terpilih, Pengamat: AS Akan Gaet Indonesia Hadapi Tiongkok di Laut China Selatan

9 November 2020, 20:31 WIB
Presiden Amerika Serikat terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden. //Instagram.com/@joebiden/

PR BEKASI - Joe Biden dari Partai Demokrat resmi terpilih sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat (AS), mengalahkan pesaingnya Donald Trump dari Partai Republik.

Joe Biden dinyatakan terpilih sebagai Presiden AS setelah meraih lebih dari 270 suara Electoral College. Diketahui, Joe Biden telah meraih 290 suara Electoral College.

Sementara pesaingnya, Donald Trump hanya meraih 214 suara Electoral College.

Atas kemenangannya itu, pasangan Joe Biden dan Kamal Harris dijadwalkan akan dilantik pada 20 Januari 2021, yang akan menjabat hingga 2025.

Baca Juga: Gatot Brajamusti Meninggal Dunia, Ucapkan Keinginan Terakhirnya untuk Industri Film Indonesia 

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia Beni Sukadis berpendapat, terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS akan membuat Indonesia menjadi mitra terdekat AS dalam menghadapi Tiongkok.

"AS menganggap Indonesia sebagai mitra terdekat di Asia Tenggara untuk menghadapi agresivitas Tiongkok di Laut China Selatan. Sehingga sangat mungkin Indonesia menjadi mitra keamanan terdekat selain dengan Singapura, Vietnam, dan Filipina," kata Beni Sukadis di Jakarta, Senin, 9 November 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Meski demikian, dirinya menilai, terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden AS tidak akan berpengaruh banyak terhadap pertahanan Indonesia.

Menurutnya, hubungan militer antara Indonesia dengan AS merupakan yang terbesar jika dibandingkan antara Indonesia dengan negara-negara lain.

Baca Juga: Beredar Beberapa Video Syur Diduga Mirip Artis, Ramalan Denny Darko di Tahun 2019 Terbukti Benar 

Berdasarkan data pada 2018-2019, setidaknya ada hampir 200 kegiatan per tahun terkait kerja sama pertahanan antara AS dengan Indonesia.

"Ini artinya kerja sama di bidang alat utama sistem persenjataan dan peningkatan kapasitas militer kita akan tetap seperti yang sudah ada," kata Beni.

Sedangkan terkait persoalan Hak Asasi Manusia (HAM), Beni menilai, kemungkinan akan diangkat dalam masa pemerintahan Joe Biden.

"HAM hanya sedikit diangkat tapi bukan fokus utama. Karena yang galak sebenarnya Kongres AS, bukan eksekutif. Kita harus lihat juga siapa Security of State AS yang akan dipilih Biden," ucap Beni.

Baca Juga: Ramai Habib Rizieq Pulang Minta Disambut Jokowi, Politisi PDIP: Tunggu Siapa yang Akan Kena Azab 

Apalagi menurutnya, dalam beberapa waktu ke depan, pemerintah AS masih akan berkonsentrasi penuh pada persoalan Covid-19 di dalam negerinya.

"Sehingga menurut saya tidak terlalu fokus soal politik luar negeri tetap fokus Laut China Selatan, nuklir Korea, dan multilateralisme," ujar Beni.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler