Arab Saudi Akan Bagikan Vaksin Gratis kepada Masyarakat yang Belum Tertular Covid-19

- 24 November 2020, 21:14 WIB
Ilustrasi vaksin covid-19.
Ilustrasi vaksin covid-19. /Pixabay

 

PR BEKASI – Kementerian Kesehatan Arab Saudi menargetkan untuk memberikan vaksin gratis kepada 70 persen warga dan ekspatriat di Kerajaan yang belum tertular Covid-19.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Arab News, para pejabat kesehatan setempat berharap dapat memenuhi target untuk melakukan vaksinasi pada akhir tahun depan.

"Mereka yang belum di tes positif Covid-19 akan diberikan prioritas dalam kampanye vaksinasi dalam beberapa bulan mendatang," kata Dr. Abdullah Asiri, asisten wakil Menteri Kesehatan. 

Baca Juga: Niat Sindir Anies Baswedan, Ketua KPK Malah Kena ‘Hajar’ Netizen di Twitter

Namun, vaksin tersebut belum bisa diberikan pada anak yang berusia di bawah 16 tahun kecuali hasil penelitian atau tes membuktikan mereka membutuhkannya. 

Diarinya mencatat bahwa Kerajaan Arab Saudi berencana mengumumkan jadwal vaksinasi yang jelas ke negara itu dalam beberapa minggu mendatang.

“Kerajaan bekerja di dua jalur untuk mendapatkan vaksin, melalui organisasi COVAX, di mana G20 memiliki peran dalam menciptakan dan mendanai,” kata Abdullah Asiri.

Baca Juga: Ragukan Kesehatan Habib Rizieq, Dewi Tanjung: Ngaku Panglima Singa Tapi Kabur dan Ngumpet

“Arab Saudi akan mendapatkan vaksin dalam jumlah besar melalui fasilitas ini, sedangkan jalur kedua melakukan kontrak langsung dengan perusahaan besar untuk menutupi celah yang tidak dapat ditutup melalui COVAX,” kata Abdullah Asiri.

COVAX adalah aliansi global yang bertujuan untuk bekerja sama dengan produsen vaksin untuk menyediakan akses yang adil ke vaksin yang aman dan efektif bagi negara-negara di seluruh dunia setelah dilisensikan dan disetujui.

Abdullah Asiri mencontohkan, untuk mendapatkan vaksin yang efektif membutuhkan rencana persiapan dan rantai pasokan yang panjang, serta waktu untuk vaksin tersebut tiba dalam jumlah yang cukup besar ke negara-negara yang membutuhkannya.

Baca Juga: Hasil Studi Ungkap Kekebalan Pasien Covid-19 yang Sembuh Bisa Bertahan Hingga Puluhan Tahun

“Oleh karena itu, vaksin yang akan dirilis tahun ini diperkirakan tidak dalam jumlah besar sehingga mempengaruhi lintasan pandemi, yang diperkirakan tidak terjadi sebelum pertengahan 2021,” katanya.

Juru Bicara Menteri Kesehatan, Dr. Muhammad Al-Abd Al-Aly, mengatakan bahwa kementerian hanya akan memberikan vaksin Covid-19 yang efektif melawan virus, tidak memiliki efek samping, dan disetujui oleh otoritas terkait. dengan pemberian izin.

Sementara itu, Arab Saudi mencatat 19 kematian baru terkait Covid-19 pada Senin, 24 November 2020 menjadikan 5.796 jumlah total orang di negara itu yang sekarang telah meninggal setelah tertular virus.

Baca Juga: Sentil Ceramah Habib Rizieq, Habib Ahmad bin Jindan: Jangan Ajari Kita Gibahin Orang

Ada 231 kasus baru yang dilaporkan di Arab Saudi, sehingga totalnya sejauh ini menjadi 355.489 kasus.

Pejabat kesehatan setempat mengatakan 5.877 kasus masih aktif, di mana 765 pasien berada dalam kondisi serius atau kritis.

Menurut Kementerian Kesehatan, 46 dari kasus yang baru tercatat berada di Riyadh, 18 di Makkah dan Jeddah, serta 11 di Madinah.

Baca Juga: Donald Trump Setujui Masa Transisi ke Pemerintahan Joe Biden

Selain itu, 445 pasien telah pulih dari Covid-19, meningkatkan jumlah kasu sembuh di Arab Saudi menjadi 343.816.

Arab Saudi sejauh ini telah melakukan 9.295.599 uji reaksi berantai polimerase, dengan 40.395 dilakukan dalam 24 jam terakhir.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x