Indonesia Tidak Termasuk, UEA Setop Penerbitan Visa Baru bagi 13 Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim

- 26 November 2020, 16:45 WIB
Ilustrasi sejumlah warga sedang berlalu-lalang di pusat Kota Dubai, Arab Saudi.
Ilustrasi sejumlah warga sedang berlalu-lalang di pusat Kota Dubai, Arab Saudi. /Olgaozik/PIXABAY

PR BEKASI - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan akan berhenti menerbitkan visa baru bagi warga dari tiga belas negara yang berpenduduk mayoritas Islam.

Pernyataan tersebut diumumkan otoritas setempat melalui surat edaran Imigrasi.

tiga belas negara tersebut yakni Iran, Suriah, Afghanistan, Pakistan, Somalia, Libya, Yaman, Aljazair, Kenya, Irak, Lebanon, Tunisi, dan Turki.

Baca Juga: Pakai Plat Nomor RI 1 Palsu, Seunit Mobil Pajero Berusaha Terobos Gerbang Mabes Polri

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 26 November 2020, menurut seorang sumber yang mendapat penjelasan terkait masalah ini, mengatakan, penghentian penerbitan visa baru terhadap tiga belas negara ini karena masalah keamanan.

Namun, ia tidak memberikan penjelasan secara rinci terkait masalah keamanan yang ia maksud dalam penghentian penerbitan visa bagi tiga belas negara tersebut.

Berdasarkan dokumen tersebut, aplikasi untuk pekerjaan baru dan visa kunjungan telah ditangguhkan untuk penduduk dari tiga belas negara itu sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca Juga: Polda Jabar Naikkan Status Kasus Acara Habib Rizieq di Megamendung

Akan tetapi, masih tidak jelas apakah ada pengecualian untuk kebijakan ini atau tidak.

Otoritas Federal untuk Identitas dan Kewarganegaraan UEA belum berkomentar terkait kabar ini.

Diketahui, kebijakan ini datang dua bulan setelah negara UEA menjalin hubungan formal dengan Israel. Keputusan UEA itu dinilai membuat marah beberapa negara dan komunitas Muslim, tapi ada pula yang menyambutnya.

Baca Juga: Nama Habib Rizieq Menguat di Bursa Capres 2024, Refly: Pasangkan dengan Gatot untuk Kelola Baliho

Selain itu, menurut sumber lain yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, larangan visa ini tidak terkait dengan hubungan UEA dengan Israel dan diperkirakan hanya akan berlangsung untuk waktu yang singkat.

Sementara, seorang diplomat berkomentar bahwa UEA memiliki hubungan yang tegang dengan beberapa negara yang terdaftar, seperti Turki.

Pekan lalu, kementerian luar negeri Pakistan mengatakan UEA telah berhenti memproses visa baru untuk warganya dan beberapa negara lainnya.

Baca Juga: Reuni 212 Resmi Batal: Simak Sederet Pihak yang Ambil Sikap Menolak

Namun, mereka yang sudah memegang visa yang valid tidak terpengaruh dan masih tetap bisa masuk ke wilayah UEA.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x