Presiden Iran Tuduh Israel sebagai Dalang Pembunuhan Ilmuwan Nuklir, Mohsen Fakhrizadeh

- 28 November 2020, 17:27 WIB
Presiden Iran, Hassan Rouhani.*
Presiden Iran, Hassan Rouhani.* /IRNA

Mohsen Fakhrizadeh diketahui meninggal pada Jumat, 27 November 2020 di rumah sakit setelah dirinya ditembak orang tak dikenal di dalam mobilnya di Ab-Sard, pinggiran kota di Teheran timur.

Ilmuwan yang tewas pada umur 63 tahun tersebut diketahui pernah menjadi anggota Pengawal Revolusi Iran dan ahli dalam produksi rudal.

Diketahui, pada saat kematiannya dirinya menjabat sebagai kepala Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan di Kementerian Pertahanan Iran.

Baca Juga: Benarkah Membongkar Kesalahan Seorang Presiden Diharamkan dalam Islam? Simak Penjelasannya

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara khusus menyebut nama Mohsen Fakhrizadeh dalam presentasi 2018 tentang program nuklir Iran sebagai orang yang dapat mengancam stabilitas perdamaian di Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengatakan ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Israel dalam pembunuhan itu, tetapi tidak jelas siapa sebenarnya yang melakukan serangan itu.

Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Majid Takht Ravanchi, diketahui mengirimkan sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.

Baca Juga: Tanggapi Tuduhan Kamp Muslim Uighur, Xinjiang: Kesimpulan Sensasional dan Menyesetkan Publik

Dalam surat itu, dirinya menulis bahwa beberapa ilmuwan top Iran telah tewas dalam "serangan teroris" selama dekade terakhir, dan berkata beberapa negara asing bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Dia menyebut pembunuhan "pengecut" terhadap Mohsen Fakhrizadeh sebagai upaya untuk "mendatangkan malapetaka" di wilayah tersebut dan mengganggu pembangunan Iran di bidang sains dan teknologi.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah