Ketegangan AS dan Tiongkok Meningkat, Xi Jinping Siapakan Dua Juta Personil Tentara Tak Takut Mati

- 30 November 2020, 14:49 WIB
Bendera Tiongkok.
Bendera Tiongkok. /PIXABAY/

PR BEKASI - Dalam pidato terbarunya, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengatakan kepada para Komandan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) bahwa dua juta personel pasukannya harus berlatih dalam kondisi pertempuran nyata.

Ia meminta kepada mereka untuk "tidak takut akan kesulitan" dan "tidak takut mati" ketika dia berbicara kepada Komisi Militer Pusat Tiongkok di Beijing.

Pidato tersebut disampaikan sebagai sikap Tiongkok menghadapi ketegangan yang meningkat dengan AS, Taiwan sebagai saingan Laut China Selatan dan India di perbatasan Himalaya yang bergejolak.

Baca Juga: BMKG Imbau Warga Waspadai Potensi Hujan Lebat di Pulau Jawa dan Sulawesi

Pakar militer yang berbasis di Beijing Zhou Chenming mengatakan, pernyataan Xi Jinping dirancang untuk mendorong komandan PLA meningkatkan pelatihan tempur dan membiasakan pasukan militer dengan senjata dan peralatan baru yang berteknologi tinggi, termasuk tank, pesawat terbang, dan kapal perang.

"Tiongkok menghadapi sejumlah tantangan baik di dalam maupun luar negeri, misalnya, situasi di Selat Taiwan, Laut Tiongkok Selatan, perbatasan dengan India," ucap Zhou kepada South China Morning Post, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 30 November 2020.

"Situasi ini telah berubah dalam beberapa tahun terakhir, dan komandan tertinggi Tiongkok perlu membuat rencana pelatihan strategis yang berwawasan ke depan sehingga pasukannya siap tempur," sambungnya.

Baca Juga: Singapura Berhasil Turunkan Angka Perokok Dekati 10 Persen, Caranya Bisa Ditiru!

Xi Jinping telah mengawasi peningkatan persenjataan Tiongkok bernilai multi-miliar pound karena ia bertujuan untuk tetap selangkah lebih maju dari saingan adikuasa Rusia dan AS.

Dia juga telah memberikan sanksi militerisasi Laut Tiongkok Selatan ketika Beijing mencoba untuk menegaskan kekuatan dan pengaruhnya terhadap negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Indonesia, Filipina, Taiwan, dan Brunei.

Ini telah membawa Tiongkok ke dalam konflik langsung dengan AS yang dengan sengit menentang ambisi maritim Beijing dan telah berjanji untuk membela Taiwan dan sekutu Indo-Pasifik lainnya jika mereka diserang oleh Tiongkok.

Baca Juga: Curigai Penyebab Kematian Diego Maradona, Jaksa Argentina Lakukan Penyelidikan

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana memperingatkan meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan AS yang dapat dengan mudah memicu peningkatan permusuhan.

Lorenzana mengatakan persaingan yang intens antara Beijing dan Washington adalah masalah keamanan utama di kawasan yang bergejolak, ia pun memperingatkan negaranya akan menanggung beban konflik bersenjata jika itu terjadi.

"Jika pernah terjadi perang penembakan, Filipina - yang berada tepat di tengah konflik - akan terlibat apakah dia suka atau tidak," ucap dia kepada forum pertahanan Manila.

Baca Juga: Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja Raih Penghargaan Dwija Praja Nugraha dari PB PGRI

"Ini adalah inti dari tantangan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, konfrontasi yang membayangi AS dan sekutunya, serta Tiongkok untuk Laut Tiongkok Selatan," sambungnya.

Kedua belah pihak baru-baru ini meningkatkan aktivitas militer di jalur air strategis.

Diketahui Tiongkok telah meningkatkan frekuensi patroli penjaga pantai bersenjatanya dan pekan lalu AS menerbangkan dua pesawat pembom supersonik ke zona identifikasi pertahanan udara Tiongkok di timur laut Taiwan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x