Lemparan Batu Anak-anak Palestina Dibalas dengan Peluru Tajam, PBB Akan Selidiki Militer Israel

- 4 Desember 2020, 14:27 WIB
Ilustrasi anak-anak Palestina.*
Ilustrasi anak-anak Palestina.* /UNICEF/Anas al-Baba/

 

PR BEKASI – Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah Palestina pada Rabu, 2 Desember 2020 menyerukan dilakukannya penyelidikan secara transparan terkait penembakan yang dilakukan militer Israel pada beberapa anak-anak Palestina.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Post, mereka juga telah mendesak militer negara zionis tersebut bertanggung jawab atas rangkaian serangan senjata api pada anak-anak Palestina tersebut.

“Kami meminta segera dilakukan penyelidikan secara transparan dan independen atas tindakan yang dilakukan oleh militer Israel yang telah menyebabkan pembunuhan atau cedera dan meminta pertanggungjawaban atas kejadian tersebut,” kata perwakilan Kantor HAM PBB.

Baca Juga: Sejumlah Masalah Masih Mengaga di Papua, DPR Usulkan Jokowi Bentuk Kementerian Khusus Papua

PBB juga menyayangkan sikap militer Israel yang secara keji melukai setidaknya empat orang anak Palestina dengan peluru tajam dan peluru logam berlapis karet dalam insiden terpisah di seluruh Tepi Barat yang diduduki dalam dua minggu terakhir.

"Sesuai dengan hukum internasional, penggunaan kekuatan mematikan hanya diperbolehkan sebagai upaya terakhir, sebagai tanggapan terhadap ancaman terhadap nyawa atau cedera serius," tambah pernyataan itu.

Berdasarkan informasi dari media lokal Palestina, beberapa anak Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah ditembaki oleh militer Israel yang menyebabkan anak-anak tersebut mengalami luka kritis.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut Para Penyidik yang Tangkap Anggota KAMI Patut Dikasihani, Apa Alasannya?

Anak-anak Palestina tersebut diketahui telah menyerang militer Israel yang memasuki tempat tinggal mereka dengan menggunakan batu yang akhirnya dibalas dengan serangan senjata api oleh militer Israel. 

Israel akan dituntut karena menggunakan senjata api berpotensi mematikan dalam menghadapi anak-anak yang diketahui tidak akan menimbulkan ancaman bagi nyawa atau cedera serius para tentara atau siapa pun.

"Jadi tampaknya kekuatan yang digunakan tidak sesuai dengan hukum internasional," kata media Palestina, mengingat seorang anak laki-laki berusia 16 tahun ditembak di dada dan terluka parah di kota Al-Bireh pada 29 November 2020.

Baca Juga: Geram Lagi-lagi Betrand Peto Dihujat Haters, Ruben Onsu: Setop Menggunakan Kata 'Anak Pungut'!

Sehari sebelum menembak bocah lelaki di Al-Bireh, pasukan militer Israel juga menembakkan peluru tajam ke dada seorang bocah lelaki berusia 16 tahun di kota Silwad, dekat Ramallah.

Selain itu, selama bentrokan di desa Kafr Qaddum di utara Tepi Barat pada 27 November 2020 dengan masyarakat Palestina, militer Israel telah menembak kepala seorang anak laki-laki berusia 16 tahun dengan peluru logam berlapis karet.

Dan terakhir pada 17 November 2020, militer Israel menembak seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dalam perjalanan pulang dari sekolah, menyebabkan dia kehilangan mata kanannya setelah terkena amunisi yang memantul di kamp pengungsi Qalandia, utara Yerusalem.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah