PR BEKASI - Angka terkonfirmasi positif Covid-19 di dunia terus mengalami peningkatan sehingga sejumlah negara telah melakukan pembatasan terhadap pengunjung yang akan melakukan wisata atau bahkan keperluan lainnya.
Karena, hal tersebut dianggap sebagai langkah dari penanggulangan virus Covid-19 yang hingga saat ini masih ditemukan penambahan kasus.
Lembaga kesehatan dunia (WHO) tidak merekomendasikan negara-negara di dunia untuk menerbitkan paspor imunitas bagi mereka yang sudah sembuh dari paparan virus Covid-19.
Sebaliknya, WHO menantikan prospek penerbitan sertifikat e-vaksin seperti yang sedang dikembangkan dengan Estonia.
Baca Juga: Beberkan Fakta Vietnam Lebih Unggul, Jokowi Tegas Minta Langkah Perbaikan demi Pasar Ekspor Global
“Kami menunggu penggunaan teknologi dalam menghadapi Covid-19 ini. Salah satunya, bagaimana kita bisa bekerja sama dengan negara-negara untuk mewujudkan sebuah sertifikat e-vaksin,” kata Siddhartha Datta, Program Manajer WHO wilayah Eropa, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Minggu, 6 Desember 2020.
Diketahui bahwa Estonia dan WHO sudah memulai pilot projek sertifikat e-vaksin pada Oktober 2020 lalu, yang bentuknya kecil berwarna kuning.
Selanjutnya, sertifikat e-vaksin ini digunakan untuk pelacakan data riwayat kesehatan si pemilik e-vaksin dan untuk memperkuat inisiatif COVAX yang didukung oleh WHO dalam meningkatkan vaksinasi di negara-negara berkembang.
Baca Juga: Menangis Saat Ditangkap, Iyut Bing Slamet Dipastikan Positif Gunakan Metamfetamin