Penjualan Airbus Turun hingga 34 Persen Akibat Pandemi Covid-19

- 8 Desember 2020, 18:23 WIB
Ilustrasi pesawat Airbus.
Ilustrasi pesawat Airbus. /PIXABAY/

PR BEKASI - Sejumlah maskapai penerbangan di dunia mengalami kerugian. Bahkan, beberapa di antaranya terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap pegawainya akibat perusahaan tak dapat memenuhi biaya operasional dan gaji pegwai selama pandemi Covid-19.

Selain penerbangan, hal serupa terjadi pada produsen pesawat terbang Airbus. Pada November 2020, perusahaan tersebut hanya mengirimkan 64 unit pesawat terbang.

Sehingga, total sepanjang 2020, Airbus hanya mengirimkan sebanyak 477 unit pesawat atau turun hingga 34 persen dibanding 2019 lalu.

Baca Juga: Pamer Cincin Usai Dilamar Vicky Prasetyo, Kalina Oktarani: Aku Siap Jadi Makmum Kamu

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reutres, Selasa, 8 Desember 2020, pihak Aibus mengatakan bahwa penurunan tersebut terjadi karena anjloknya permintaan pesawat terbang akibat Covid-19.

Di antara pesawat yang dikirimkan tersebut, ada tujuh pesawat berbadan besar A350 dan 56 unit pesawat satu lorong. Selain itu, ada pula pengiriman sebanyak 54 unit pesawat A320neo yang berbadan ramping.

Pengiriman pesawat-pesawat itu sangat diawasi oleh pihak investor karena, mereka amat membutuhkan uang tunai selama krisis akibat pandemi Covid-19 ini.

Baca Juga: Teringat Cara SBY Tangani Masalah Bangsa, Andi Arief: Jangan Ada Darah yang Tumpah Lagi

Pihak Airbus awalnya akan mengirimkan total lebih dari 550 uni pesawat pada 2020 ini, setelah dilakukan perhitungan pada November lalu.

Kemudian, sebanyak 72 unit pesawat yang seharusnya dikirimkan pada Oktober 2020, dikirimkan pada November. Pengiriman pesawat pada Oktober 2020 turun 17 persen dibanding periode yang sama 2019.

Sementara itu pesaing Airbus, yakni Boeing pada Jumat, 4 Desember 2020 mengatakan bahwa pihaknya tidak mengirimkan satu pun pesawat tipe 787 pada November 2020.

Baca Juga: Tanyakan Fungsi Negara Atas Tewasnya 6 Laskar FPI, Muhammadiyah: Apalah Artinya Rakyat Berdaulat

Kondisi ini telah mendorong Boeing untuk menurunkan produksi menjadi hanya lima pesawat yang dibuat dalam sebulan.

Pesawat Boeing 787 merupakan satu dari dua model yang bersaing dengan Airbus A350, yang diproduksi dengan kecepatan rata-rata 4.5 per bulan.

Sebelumnya, dikabarkan bahwa sektor perekonomian secara global sempat mengalami penurunan hingga beberapa negara di dunia masuk pada jurang resesi ekonomi akibat pandeki Covid-19.

Baca Juga: Mengaku Tak Habis Pikir Ormas Bisa Miliki Senpi, Gus Yaqut: Untuk Apa? Tidak Ada Urgensinya

Namun, hingga kini seluruh negara di dunia tengah memulai untuk mengembalikan lagi perekonomian pada kestabilannya.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x