Jalur Gaza Dihujani Rudal, Militer Israel: Balasan Atas Roket Hamas

- 27 Desember 2020, 16:03 WIB
Ilustrasi: Api terlihat setelah serangan udara Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza, pada Minggu, 22 November 2020 lalu.
Ilustrasi: Api terlihat setelah serangan udara Israel di kota Khan Younis, Jalur Gaza, pada Minggu, 22 November 2020 lalu. /Days of Palestine

PR BEKASI – Media Palestina melaporkan bahwa Militer Israel telah melakukan serangan udara yang mengincar posisi Hamas di Jalur Gaza yang tengah terkepung.

Menurut kantor berita resmi Palestina, Wafa, pesawat tempur Israel menembakkan serangkaian rudal pada Sabtu, 26 Desember 2020 di bagian timur, barat laut dan tengah Jalur Gaza, termasuk lahan pertanian terbuka.

Serangan rudal tersebut mengakibatkan seorang gadis berusia enam tahun dan seorang pria berusia 20-an di Jalur Gaza terluka.

Baca Juga: Kecewa PSI Musuhi Anies Baswedan, Refly Harun: Partai Politik Kok Jadi Sarana Membenamkan Demokrasi

Selain itu, serangan tersebut juga menyebabkan pemadaman listrik di bagian timur dan menyebabkan beberapa kerusakan pada rumah sakit anak-anak, pusat penyandang disabilitas, dan memecahkan jendela beberapa bangunan tempat tinggal di Jalur Gaza.

Namun, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan bahwa serangan itu menghantam lokasi pembuatan roket dan pos militer milik Hamas, kelompok yang mengatur Jalur Gaza.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Aljazeera, Minggu, 27 Desember 202, pihak militer Israel juga menambahkan bahwa serangan itu dilakukan sebagai balasan atas tembakan roket dari Gaza.

Baca Juga: PBNU Catat 234 Kiai dan Tokoh NU Meninggal Dunia Selama Pandemi Covid-19 Mewabah di Tanah Air

"Sebuah roket telah ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza pada Jumat, 25 Desember 2020 malam, tak lama setelah sirine peringatan terdengar di kota Ashkelon di Israel selatan," kata militer Israel, dikutip dari akun Twitter Israel Defence Force.

Media Israel mengatakan proyektil itu dicegat oleh sistem pertahanan udara anti-rudal Iron Dome milik Israel.

Baca Juga: Sempat Viral di Medsos, Dua Pelaku Tindak Asusila di RSD Wisma Atlet Berhasil Diamankan

Sampai artikel ini dibuat, belum ada kelompok Palestina di Gaza yang mengaku bertanggung jawab atas tembakan roket ke Israel selatan tersebut, yang memecah ketenangan selama berbulan-bulan.

Tetapi Israel menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua serangan yang berasal dari Gaza, termasuk yang diklaim oleh kelompok-kelompok pejuang lain yang berbasis di daerah kantong itu.

Jalur Gaza yang miskin dan padat penduduk telah berada di bawah blokade Israel yang melumpuhkan wilayah tersebut sejak 2007, setelah Hamas mengambil alih daerah kantong pesisir itu.

Baca Juga: Cukup Siapkan NIK dan KTP, Begini Syarat dan Cara Cek Nama Penerima BST Rp300.000 di DTKS Kemensos 

Hamas dan Israel mencapai kesepakatan pada akhir September lalu untuk menghentikan permusuhan, meskipun serangan dari kedua belah pihak terus berlanjut.

Gencatan senjata tersebut disepakati menyusul lonjakan kekerasan yang mematikan dan akan membuat Israel mengizinkan proyek pembangunan baru, termasuk zona industri dan rumah sakit.

Hamas menuduh Israel tidak sepenuhnya mematuhi kesepakatan tersebut, sedangkan Israel yang menganggap Hamas sebagai organisasi "teroris" menghindari negosiasi langsung dan tidak pernah secara terbuka mengakui gencatan senjata.

Baca Juga: Jabatan Mensos Tak Jadi 'Aral' buat Blusukan, Risma: Saya Tidak Akan Berubah, Ingin Tetap Jadi Risma 

Israel telah melancarkan tiga serangan terhadap Jalur Gaza sejak 2008, dan telah terjadi banyak gejolak.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah