Sebelumnya pada Jumat, 25 Desember 2020 lalu, Jepang melaporkan kasus pertama adanya varian baru Covid-19 yang dikabarkan lebih cepat menular itu.
Diketahui bahwa kasus ini dialami oleh seorang penumpang asal Inggris yang baru tiba di Jepang.
Baca Juga: Prediksi Everton Vs Manchester City: Dua Tim dalam Tren Positif
Varian baru Covid-19 tersebut juga terdeteksi pada seorang laki-laki yang baru saja pulang dari Inggris dan satu orang anggota keluarganya.
Kemudian, adanya varian baru Covid-19 ini telah menimbulkan kekhawatiran, khususnya menyusul naiknya kasus baru Covid-19 di Tokyo.
Kasus baru infeksi Covid-19 di Tokyo menyentuh angka 949 kasus. Kenaikan kasus baru terjadi menjelang musim libur tahun baru, yang biasanya masyarakat yang tinggal di ibu kota akan mudik.
Baca Juga: Agar Mudah Didoktrin, Kelompok Teroris JI Incar Santri Ranking 1-10 di Pondok Pesantrennya
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berada dalam tekanan setelah kasus-kasus baru Covid-19 terus mengalami kenaikan.
Suga lantas mendesak masyarakat Jepang untuk tetap berada di rumah dan menghindari acara kumpul-kumpul. Atas anjuran itu, stasiun atau terminal transportasi umum tampak lengang.
Pada perayaan tahun baru biasanya masyarakat Jepang akan melakukan acara kumpul keluarga dan berduyun-duyun ke kuil.