RSF Sebut Ada 50 Jurnalis Terbunuh dan 387 Dipenjara Sepanjang 2020

- 29 Desember 2020, 21:26 WIB
Ilustrasi seorang jurnalis tv yang tengah bertugas di lapangan.
Ilustrasi seorang jurnalis tv yang tengah bertugas di lapangan. /PIXABAY

PR BEKASI - Sepanjang tahun 2020 ini tidak sedikit peristiwa yang telah diliput oleh jurnalis dan pekerja media di sejumlah negara.

Dalam melakukan tugasnya, para jurnalis dan pekerja media lainnya seringkali dihadapkan dengan resiko-resiko yang akan mengancam keselamatan bahkan nyawa mereka.

Reporters Without Borders (RSF) mengatakan bahwa setidaknya ada 50 jurnalis dan pekerja media terbunuh sehubungan dengan pekerjaan mereka sepanjang 2020 ini.

Baca Juga: Upayakan Beri yang Terbaik, Bio Farma Lakukan Digitalisasi Pendistribusian Vaksin Covid-19

Diketahui bahwa mayoritas peristiwa tersebut justru terjadi di negara-negara yang sedang tidak berperang.

Menurut RSF, ada peningkatan pembunuhan jurnalis yang ditargetkan.

"Pembunuh menyasar wartawan yang menyelidiki kejahatan terorganisir, korupsi atau masalah lingkungan," kata lembaga tersebut, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asharq Al-Awsat pada Selasa, 29 Desember 2020.

Baca Juga: Soroti Kasus Sengketa Lahan Pesantren HRS, Marzuki Alie: PTPN Bisa Ambil Lagi, Tapi Ganti Rugi

Selanjutnya, RSF telah menyoroti banyaknya pembunuhan jurnalis di beberapa negara seperti Meksiko, India, dan Pakistan.

Sebanyak 84 persen dari mereka yang tewas tahun ini sengaja ditargetkan karena pekerjaan mereka. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 63 persen.

"Selama beberapa tahun sekarang, Reporters Without Borders telah mencatat bahwa jurnalis investigasi benar-benar berada di persimpangan negara, atau kartel," kata Pauline Ades-Mevel, Kepala RSF.

Baca Juga: Usai Aa Gym, Kini Syekh Ali Jaber Dinyatakan Positif Covid-19: Mudah-mudahan Bisa Lewati Ujian Ini

Diketahui, Meksiko merupakan negara paling mematikan, dengan ditemukannya delapan jurnalis tewas.

"Hubungan antara pengedar narkoba dan politikus tetap ada, dan jurnalis yang berani meliput ini atau masalah terkait terus menjadi sasaran pembunuhan biadab," kata laporan itu.

Tak satu pun dari pembunuhan di Meksiko yang dihukum, tambah RSF, yang telah mengumpulkan data tahunan tentang kekerasan terhadap jurnalis di seluruh dunia sejak 1995 silam.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut KPK Tahun Ini Lebih Baik, Rocky Gerung: Artinya Kabinet Sekarang Lebih Buruk

Sementara, sebanyak lima jurnalis tewas di Afghanistan yang dilanda perang, lanjutnya, mencatat peningkatan serangan yang ditargetkan terhadap pekerja media dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan ketika pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban sedang berlangsung.

RSF juga menyoroti kasus tokoh oposisi Iran Ruhollah Zam, yang menjalankan saluran media sosial populer dan mengumpulkan penentang rezim. Ia telah dieksekusi beberapa hari lalu.

"Eksekusinya mengkonfirmasi rekor Iran sebagai negara yang secara resmi telah membunuh wartawan paling banyak dalam setengah abad terakhir," katanya.

Baca Juga: Ini Sosok MYD, Michael Yukinobu Defretes yang Sedang Hangat Diperbincangkan Warganet

Ades-Mevel mengatakan bahwa RSF juga mencatat tren kekerasan yang berkembang terhadap pekerja media yang meliput protes, terutama di Amerika Serikat setelah pembunuhan George Floyd, dan di Prancis melawan undang-undang keamanan baru yang kontroversial.

Jumlah total jurnalis yang tewas pada 2020 lebih rendah dari 53 yang dilaporkan pada 2019, meskipun RSF mengatakan lebih sedikit jurnalis yang bekerja di lapangan tahun ini karena pandemi Covid-19.

RSF prihatin bahwa tindakan yang diberlakukan oleh pemerintah untuk memerangi pandemi telah berkontribusi pada melonjaknya pelanggaran kebebasan pers.

Baca Juga: Elektabilitas Prabowo Masih Teratas, Disusul Ketat oleh Ganjar dan Ridwan Kamil di Bawahnya

"Itu terdaftar 387 jurnalis yang dipenjara," katanya.

Empat belas dari 387 jurnalis itu telah ditangkap sehubungan dengan liputan mereka tentang krisis virus Covid-19.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Asharq Al Awsat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x