UNICEF Perkirakan 12.336 Bayi Akan Lahir di Indonesia pada Tahun Baru 2021

- 1 Januari 2021, 16:14 WIB
Ilustrasi: UNICEF memperkirakan sekitar 371.504 akan lahir pada awal tahun 2021.
Ilustrasi: UNICEF memperkirakan sekitar 371.504 akan lahir pada awal tahun 2021. /PIXABAY/

PR BEKASI – Memasuki tahun 2021 diprediksi akan ada banyak ibu melahirkan di tahun ini.

Diperkirakan sebanyak 371.504 bayi akan lahir pada Hari Tahun Baru, menurut Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF).

Memasuki tahun 2021, UNICEF memperkirakan separuh dari kelahiran ini akan terjadi di sepuluh negara, termasuk Indonesia yang diprediksi menyentuh angka 12.336.

Baca Juga: Jumat Pertama Tahun 2021, Gus Mus Ajak Masyarakat untuk Senantiasa Berzikir

Selain itu ada India (59.995), Tiongkok (35.615), Nigeria (21.439), Pakistan (14.161), Ethiopia (12.006), Amerika Serikat (10.312), Mesir (9.455), Bangladesh (9.236) dan Republik Demokratik Kongo (8.640)

Secara keseluruhan, sebanyak 140 juta anak diperkirakan akan lahir pada tahun 2021. Harapan hidup rata-rata mereka diperkirakan selama 84 tahun.

"Anak-anak yang lahir hari ini memasuki dunia yang jauh berbeda dari tahun lalu, dan Tahun Baru membawa kesempatan baru untuk menata ulang," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ANTARA, Jumat, 1 Desember 2020.

Baca Juga: Nilai Langkah Pemerintah Bubarkan FPI Tepat, Ponpes Buntet Cirebon: Mereka Banyak Langgar Hukum

"Anak-anak yang lahir hari ini akan mewarisi dunia yang mulai kita bangun untuk mereka — hari ini. Mari kita jadikan tahun 2021 sebagai tahun untuk mulai membangun dunia yang lebih adil, lebih aman, dan lebih sehat untuk anak-anak," sambungnya.

Pada 2021 juga akan menandai peringatan 75 tahun UNICEF.

Sepanjang tahun ini, UNICEF dan mitranya akan memperingati hari jadi dengan acara dan pengumuman yang merayakan tiga perempat abad dalam melindungi anak-anak dari konflik, penyakit, dan pengucilan serta memperjuangkan hak mereka untuk bertahan hidup, mendapat kesehatan dan pendidikan.

Baca Juga: Gelar Doa Bersama, PKS Ternyata Harapkan Hal Ini pada Tahun 2021

"Saat ini, di tengah pandemi global yang sedang dihadapi dunia, perlambatan ekonomi, meningkatnya kemiskinan, dan ketidaksetaraan yang semakin dalam, kebutuhan akan pekerjaan UNICEF masih sama besar seperti sebelumnya," kata Henrietta Fore.

"Selama 75 tahun terakhir, UNICEF selalu hadir di setiap konflik, pengungsian, bencana alam dan krisis, UNICEF untuk anak-anak di seluruh dunia. Menjelang Tahun Baru, kami memperbarui komitmen kami untuk melindungi anak-anak, untuk menyuarakan hak-hak mereka, dan untuk memastikan suara mereka didengar, di mana pun mereka tinggal," sambungnya.

Sebagai respons terhadap pandemi global, UNICEF meluncurkan kampanye Reimagine, sebuah upaya global untuk mencegah pandemi Covid-19 dari menjadi krisis abadi bagi anak-anak.

Baca Juga: Analisis Tren Covid-19 Januari 2021, Syaiful Huda Minta Pemerintah Kaji Ulang Sekolah Tatap Muka

Melalui kampanye, UNICEF mengeluarkan seruan mendesak kepada pemerintah, publik, donor, dan sektor swasta untuk bergabung dengan UNICEF seiring upaya untuk menanggapi, memulihkan, dan menata ulang dunia pascapandemi yang lebih baik.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x