Cegah Gelombang Baru Covid-19, Sejumlah Masjid di Beijing Ditutup Lagi

- 2 Januari 2021, 16:13 WIB
Dua orang jamaah membaca pengumuman penutupan Masjid Dongzhimen Wai, Beijing, China, saat hendak melakukan ibadah shalat Jumat (1/1/2021)menyusul gelombang baru Covid-19 di ibu kota China.
Dua orang jamaah membaca pengumuman penutupan Masjid Dongzhimen Wai, Beijing, China, saat hendak melakukan ibadah shalat Jumat (1/1/2021)menyusul gelombang baru Covid-19 di ibu kota China. /ANTARA/M. Irfan Ilmie/

PR BEKASI – Pemerintah China kembali melakukan penutupan pada sejumlah masjid di Beijing mulai Jumat, 1 Januari 2021.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya dalam mencegah gelombang baru Covid-19 di ibu kota China tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, beberapa jamaah shalat Jumat dari kalangan warga asing sempat kebingungan begitu tiba di Masjid Dongzhimen Wai terdapat pengumuman tersebut.

Baca Juga: Kecewa hingga Bongkar Masa Lalu Natalius Pigai, AM Hendropriyono: Kamu Berubah 180 Derajat

Hal tersebut dikarenakan kebijakan penutupan masjid tersebut terkesan mendadak dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya sehingga banyak jamaah shalat Jumat yang terlanjur mendatangi beberapa masjid.

"Kemana lagi kita mesti cari masjid?," tanya seorang warga negara Pakistan kepada temannya begitu membaca pengumuman bertuliskan karakter China yang ditempel di pintu masjid.

Bahkan Riono Utomo, warga negara Indonesia yang tinggal di Beijing sampai berkeliling di Distrik Chaoyang untuk mencari masjid yang menggelar shalat Jumat.

Baca Juga: Baskara Mahendra Jalani Isolasi Mandiri, Sherina Munaf Tulis Pesan Menyentuh untuk sang Suami

"Begitu sampai ke Masjid Yangzha ternyata tutup. Padahal saya berangkat lebih awal," ujar staf Kedutaan Besar RI di Beijing itu.

Lalu dia bergegas menuju Masjid Changying dengan mengayuh sepeda disambung naik kereta bawah tanah dan bus kota dari Masjid Yangzha.

"Di Masjid Changying, ternyata tutup juga," kata pria yang telah tinggal di Beijing selama 25 tahun tersebut.

Baca Juga: Diserang Buaya Usai BAB di Sungai, Seorang Nenek di Kalteng Alami Patah Kaki dan Tangan Putus

Penutupan sejumlah masjid tersebut merupakan bagian dari tindakan anti-epidemi setelah di Beijing tercatat 104 kasus baru pada warga lokal selama Desember 2020 atau meningkat 76,3 persen dibandingkan pada bulan November.

Sebelumnya, masjid di seluruh daratan China tutup pada 24 Januari 2020 dan kemudian kembali dibuka pada Agustus 2020.

Hingga Sabtu, 2 Januari 2021 pagi, China mendapatkan 14 kasus impor baru sehingga totalnya menjadi 4.287 kasus.

Baca Juga: Karena BAB di Depan Rumahnya, Wanita Ini Tega di Pukuli Kucing yang Tengah Hamil hingga Tewas

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyebutkan kasus impor baru itu ditemukan di Shanghai sebanyak empat kasus, Tianjin (3), Guangdong (3), Liaoning (1), Fujian (1), Shandong (1), dan Shaanxi (1).

Sebanyak 4.015 kasus impor telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit, sedangkan sisanya masih dirawat.

Sampai artikel ini dibuat, diketahui belum ada kasus impor Covid-19 di China yang berakhir dengan kematian pasien.

Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Perjanjian Proyek Kereta Cepat Singapura-Kuala Lumpur Dibatalkan

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintah Kota Beijing Chen Bei mengingatkan masyarakatnya untuk tidak berlibur Tahun Baru 2021 ke luar kota.

Gedung bioskop, perpustakaan, museum, dan tempat hiburan hanya diizinkan beroperasi dengan tingkat keterisian 75 persen.

Kawasan internasional Sanlitun masih dipadati pengunjung pada malam pergantian tahun dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah