Fantastis! Harun Yahya Dihukum 1.000 Tahun Penjara oleh Pengadilan Turki

- 12 Januari 2021, 08:53 WIB
Harun Yahya resmi ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual.
Harun Yahya resmi ditetapkan sebagai tersangka pelecehan seksual. /Qantara.de/

PR BEKASI - Adnan Oktar alias Harun Yahya ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus pelecehan seksual.

Selain itu ia juga dianggap sebagai pemimpin aliran sesat serta organisasi kriminal dan menghadapi beragam dakwaan mulai dari spionase.

Atas kasus tersebut, Pengadilan Istanbul resmi memvonis Harun Yahya dengan hukuman penjara selama 1.075 tahun pada Senin, 11 Januari 2021 kemarin.

Baca Juga: Selain 74 Kantong Jenazah Terkumpul, Basarnas Temukan 24 Potongan Besar Pesawat Sriwijaya Air

Sebelumnya, pada 2018 silam, pria berusia 64 tahun tersebut beserta puluhan pengikutnya ditangkap dalam penggerebekan serentak di seluruh negeri.

Harun Yahya juga dijatuhkan vonis atas tuduhan mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, spionase politik atau militer, membantu Gülenist Terror Group (FETÖ), pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, pelecehan seksual, perampasan kebebasan tentang seseorang, penyiksaan, gangguan hak atas pendidikan, pencatatan data pribadi dan membuat ancaman.

Sementar itu, Jaksa penuntut mengatakan bahwa geng Harun Yahya sejak 1990-an telah menipu dan mencuci otak perempuan muda dengan menggunakan dalil agama.

Baca Juga: Catat! Jadwal Kegiatan SNMPTN 2021 Resmi Dirilis, Siapkan Segala Persyaratannya

"Anggota organisasi tersebut lalu memperkosa atau melecehkan wanita secara seksual dan memerasnya dengan berpura-pura bahwa perselingkuhan mereka direkam dalam video. Mereka juga dicuci otak dengan dalih ajaran agama," kata jaksa dalam dakwaan, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Sabah pada Selasa, 12 Januari 2021.

Diketahui bahwa ia merupakan seorang yang tak lulus universitas. Ia menjadi terkenal pada tahun 1980-an ketika memiliki pengikut di kalangan mahasiswa.

Selama periode itu, ia pernah ditangkap karena mempromosikan revolusi teokratis. Setelah bertugas di institusi mental dan menulis buku dengan nama alias Harun Yahya.

Baca Juga: Cek Fakta: Habib Rizieq Dikabarkan Terbaring Sakit Tak Berdaya karena Diracun

Selanjutnya, ia mengembangkan aliran sesatnya pada tahun 1990-an melalui Science Research Foundation, yang didirikannya terutama untuk mempromosikan buku-buku anti-evolusinya.

Pada tahun 2000-an, mendirikan A9 TV dan secara sporadis muncul di acara bincang-bincang berjam-jam di mana ia menyampaikan pendapatnya tentang pandangan dunia.

Menurut jaksa penuntut, Harun Yahya merupakan pria yang suka berceramah tentang agama dan teori konspirasi sambil dikelilingi oleh pria dan wanita muda.

Baca Juga: Kemenhub Izinkan Okupansi Pesawat saat PPKM, dr. Tirta: Ok Deh Kalau Begitu

Mantan pengikut dan keluarga perempuan muda yang diduga telah dicuci otak oleh aliran sesat itu muncul selama penyelidikan dan menceritakan ancaman, penindasan dan pemerasan untuk menjaga para pengikut dalam sekte tersebut dan secara membabi buta tunduk pada perintah Harun Yahya.

Dalam pembelaan terakhirnya di persidangan, ia dengan tegas menolak tuduhan terhadapnya.

Ia juga membantah tuduhan pelecehan seksual dan mengklaim memiliki pacar hampir seribu orang.

Baca Juga: HRS dan Menantu Bisa Dipenjara 10 Tahun, Refly Harun: Luar Biasa, Lebih Berat dari Seorang Koruptor

Sementara, salah satu wanita di persidangannya, yang diidentifikasi hanya sebagai CC, mengatakan kepada pengadilan bahwa Harun Yahya telah berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan wanita lain.

CC mengungkapkan bahwa Harun Yahya memaksa wanita yang akan diperkosa untuk minum pil kontrasepsi.

Saat ditanya terkait sekita 69 ribu pil kontrasepsi yang ditemukan di rumahnya oleh polisi, Harun Yahya mengatakan bahwa pil itu digunakan untuk mengobati gangguan kulit dan gangguan menstruasi.

Baca Juga: Bak Final Kepagian, Setan Merah dan The Reds Bakal Bentrok dalam Putaran Keempat FA Cup

Selain itu, ia juga membantah tuduhan menjalankan organisasi kriminal dan mengklaim dia hanya memiliki banyak teman di Turki.

Atas hubungannya dengan FETÖ dan tuduhan spionase, Oktar menyalahkan konspirasi terhadapnya oleh "kekuatan tertentu".***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x