Punya Harapan Besar ke Joe Biden, Mahathir Mohamad: Trump Tidak Tahu Apa-apa tentang Asia Tenggara

- 15 Januari 2021, 15:03 WIB
Mantan Perdana Menteri Mohathir Mohamad menyampaikan harapannya untuk Joe Biden.
Mantan Perdana Menteri Mohathir Mohamad menyampaikan harapannya untuk Joe Biden. /ANTARA

"Trump dahulu menentang hampir setiap negara, tetapi sekarang saya pikir Biden ingin membalikkan kebijakan itu dan memiliki pemahaman atau hubungan persahabatan dengan banyak negara, yang pada masa lalu cukup mendukung Amerika," kata Mahathir Mohamad.

Joe Biden diketahui pernah menyatakan pada November 2020 lalu, bahwa Amerika Serikat (AS) akan siap memimpin kembali panggung global ketika dirinya secara resmi mengambil alih pemerintah pada 20 Januari 2021 mendatang. 

Dengan pernyataan itu, maka kebijakan yang diusung Trump dengan istilah 'Dahulukan Amerika' yang selama ini dinilai memicu ketegangan sekutu-sekutu serta perang dagang dengan China, diharapkan dapat diakhiri oleh Joe Biden.

Baca Juga: Minta Teddy Sabar Soal Warisan, Sule: Kalau Sekarang Kita Kasih, Kasihan Bintang Tak Bisa Menikmati 

"Saya tidak percaya dia akan melanjutkan perang perdagangan konyol dengan China ini. Seharusnya ada beberapa upaya untuk mungkin menyelesaikan beberapa masalah ketidakseimbangan dalam perdagangan, tetapi perang dagang bukanlah sesuatu yang saya pikir Biden akan lanjutkan," kata Mahathir Mohamad.

Beberapa waktu lalu, dua negara besar AS dan China telah memulai konflik panasnya sejak Juli 2018 ketika AS menuntut China membuat perubahan kebijakan dengan tujuan melindungi kekayaan intelektual Amerika dan membuat pasar China lebih dapat diakses oleh perusahaan AS.

Terjadinya perang dagang kedua negara tersebut, dinilai menyebabkan rusaknya pertumbuhan global dan rantai pasokan selama lebih dari dua tahun terakhir.

Sementara itu, Mahathir Mohamad mengatakan bahwa Malaysia sebaiknya perlu bersikap hati-hati atau lebih sensitif terhadap keinginan China.

Baca Juga: Cek Fakta: Jika Tolak Vaksinasi, Pemerintah Dikabarkan akan Blokir Ponsel, Rekening, dan ATM Anda

Sebab China saat ini dinilai sebagai kekuatan yang besar di Asia untuk dihadapi jika menyangkut berbagai masalah, baik perdagangan maupun pelanggaran hak asasi manusia. 

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x