Temukan Sejumlah Bukti, Amerika Serikat Tuding China Lakukan Genosida Terhadap Etnis Uighur

- 16 Januari 2021, 07:33 WIB
Ilustrasi bendera negara China.
Ilustrasi bendera negara China. /Washington Post/

PR BEKASI - China kembali disorot oleh pihak Amerika Serikat (AS) terkait tindakannya terhadap etnis Uighur yang dinilai telah melanggar hak azasi manusia.

Selanjutnya, Komisi Eksekutif Kongres AS untuk China (CECC) mengatakan bahwa pemerintah China kemungkinan telah melakukan genosida terhadap etnis Uighur di Xinjiang.

Baca Juga: Belasan Warga Israel Dikabarkan Alami Kelumpuhan Wajah Sementara Usai Vaksinasi Covid-19

Pernyataan tersebut tertuang dalam laporan terbarunya yang dirilis pada Kamis, 14 Januari 2021 lalu.

CECC juga mengatakan bahwa telah mengumpulkan bukti baru dalam setahun terakhir terkait perlakuan China terhadap etnis Uighur.

"Kejahatan terhadap kemanusiaan dan mungkin genosida sedang terjadi," katanya, sebagaimana dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Baca Juga: Buntut Tolak Pembangunan Masjid, Umat Kristen dan Islam di Georgia Bentrok

Selain itu, CECC juga menyoroti dan menuduh China telah melecehkan warga Uighur di AS.

Ketua bersama CECC Jim McGovern mengatakan bahwa tindakan pemerintah China yang dianggap melanggar hak asasi manusia mengejutkan dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Ia mendesak Kongres AS dan pemerintahan presiden terpilih AS, Joe Biden yang akan datang meminta pertanggungjawaban Beijing.

Baca Juga: Cek Fakta: Tersiar Kabar Jokowi Alami Kejang Lalu Meninggal Dunia Usai Disuntik Vaksin, Ini Faktanya

"Amerika Serikat harus terus mendukung rakyat China dalam perjuangan mereka dan memimpin dunia dalam satu tanggapan yang bersatu dan terkoordinasi terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pemerintah China," katanya.

China telah dikutuk secara luas karena mendirikan kamp konsentrasi di Xinjiang. Namun, mereka membantah dan mengatakan bahwa hanya mendirikan pusat pelatihan kejuruan untuk membasmi ekstremisme dan memberi orang keterampilan baru.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, setidaknya ada satu juta orang Uighur dan Muslim lainnya ditahan di Xinjiang.

Baca Juga: Jadwal Bulu Tangkis Thailand Open, Hari Ini: Empat Wakil Indonesia Berjuang di Semifinal

Para pemimpin agama, kelompok aktivis, dan lainnya mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk genosida, sedang terjadi di sana. Namun, China membantah semua tuduhan itu.

Terpantau hingga saat ini pemerintah China belum buka suara untuk menaggapi tuduhan AS terkait perlakuan China atas etnis Uighur.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah