Pernyataan itu dibantah oleh Kapolsek Makati, Harold Depositar bahwa mereka masih memiliki naluri seorang lelaki.
"Mereka masih laki-laki, mereka memiliki naluri terutama jika berada di bawah pengaruh alkohol yang memabukkan, dan lebih-lebih jika ada obat-obatan," kata dia seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The South China Morning Post, Selasa, 19 Januari 2021.
Baca Juga: Instruksi Rahasia China Terkuak, Petugas Medis Wuhan: Kami Diminta Berbohong tentang Bahaya Covid-19
Lebih lanjut hasil otopsi yang dilakukan pada 2 Januari juga menunjukkan bahwa Dacera mungkin meninggal karena aneurisma aorta pada jantung yang mungkin disebabkan oleh tekanan darah tinggi.
Sehingga menyebabkan Kejaksaan Makati membebaskan ketiga pria tersebut.
Ricardo Diaz, pensiunan direktur National Bureau of Investigation (NBI), mengatakan ke This Week in Asia bahwa kecerobohan pekerjaan polisi di bawah kepemimpinan Debold Sinas telah mengganggu.
Baca Juga: Viral! Terlalu Giat Bekerja, Wanita Ini Sampai Lupa Pernah Beli Rumah 1.5 Miliar
Hal itu menunjukkan bahwa polisi tidak memperhatikan teknik investigasi yang tepat dan tidak menghormati hak asasi manusia.
Diaz mengatakan polisi tidak seharusnya menggunakan kata "tersangka" seperti yang digunakan Sinas dalam kasus ini.
"Kami menyebut mereka 'saksi' karena jika Anda menyebut mereka 'tersangka', itu menandakan bahwa Anda telah memiliki bukti," katanya.