Keras Terhadap China, Ratusan Warga Jepang Dukung dan Percaya Pemenang Pemilu AS Tetap Donald Trump

- 21 Januari 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi sekelompok warga Jepang lakukan gelar aksi dukungan untuk Donald Trump di Tokyo.
Ilustrasi sekelompok warga Jepang lakukan gelar aksi dukungan untuk Donald Trump di Tokyo. /The Japan Times

PR BEKASI - Ternyata Donald Trump memiliki pendukung bukan hanya di Amerika Serikat (AS) saja melainkan juga di beberapa negara, salah satunya Jepang.

Atas berakhirnya masa jabatan Donald Trump pada Rabu, 20 Januari 2021 kemarin, sejumlah pendukung turut memberikan dukungan.

Diketahui bahwa sekelompok kecil warga Jepang pendukung Trump menggelar aksi di jalan kota Tokyo pada hari Rabu sambil meneriakKan dukungan kepada Trump beberapa jam menjelang pelantikan Presiden AS terpilih, Joe Biden.

Baca Juga: Angin Puting Beliung di Perairan Waduk Gajahmungkur Buat Merinding, BMKG Beri Catatan Khusus 

Sekira 120 orang bergabung dalam pawai di pusat kota Tokyo sambil mengibarkan bendera Jepang dan AS, meneriakkan bahwa Trump adalah sebagai pemenang pemilu AS sebenarnya.

Pada 6 Januari 2021 lalu, Kongres AS telah mengesahkan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat dengan perolehan 306 suara Dewan Elektoral dari Trump yang mendapat 232 suara.

"Kami ingin menunjukkan bahwa banyak orang di Jepang mendukung Presiden Trump," kata penyelenggara aksi, Naota Kobayashi, senagaimana dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 21 Januari 2021.

Mereka juga menyebutkan bahwa dukungan yang diberikan salah satunya yakni dengan bernyanyi bersama.

Baca Juga: Lupakan Kekalahan Kemarin, 10 Wakil Indonesia Akan Bertanding di Babak Kedua Toyota Thailand Open 

"Kami semua bernyanyi bersama sehingga suara kami dapat terbang di atas Samudra Pasifik dan mencapai AS," katanya.

Beberapa penggemar Trump di Jepang tertarik pada sikap garis kerasnya terhadap saingan regional China.

Sementara yang lain, seperti Kobayashi, adalah bagian dari sekte Kristen konservati, sementara yang lain adalah penganut Qanon, sebuah teori konspirasi yang menyatakan bahwa Trump diam-diam melawan komplotan rahasia global peredator seks anak yang mencakup Demokrat terkemuka, elite Hollywood, dan sekutu kelompok yang dijuluki "Deep State".

Tokyo telah menyaksikan serangkaian demonstrasi pro-Trump sejak pemilu, dengan para peserta melambaikan spanduk kampanyenya dan mengenakan topi merah khasnya. Pawai hari Rabu lebih kecil dari beberapa acara sebelumnya.

Baca Juga: Sanksi Denda bagi Pelanggar Protokol Kesehatan Dihapus, Wagub DKI Beri Fakta Sebenarnya 

Sementara itu, mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang mengundurkan diri pada Agustus 2020 lalu juga diketahui menjalin hubungan dekat dengan Donald Trump dengan pernah bermain golf dan sering melakukan panggilan telepon atau rapat.

Pada Rabu, 20 Januari 2021 Biden secara resmi dilantik sebagai Presiden baru AS yang akan memimpin negeri Paman Sam didampingi oleh Wakilnya, Kamala Harris.

Namun, pihak pemerintahan Jepang belum memberikan tanggapan terkait kerja sama yang akan dilakukan dengan AS di bawah kepemimpinan Biden.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah