PR BEKASI - Korea Utara kembali mencuri perhatian Amerika Serikat (AS). Hal tersebut terjadi pada awal masa pemerintahan Presiden AS, Joe Biden.
Sebelumnya, kedua negara ini juga sempat dikabarkan tengah menjalin hubungan yang dingin dan itu berlansung cukup lama.
Kali ini, Korea Utara disorot oleh AS terkait nuklir yang dikabarkan menjadi salah satu bahan pengembangan senjata di Korea Utara.
Baca Juga: Alami Hambatan Produksi, Pfizer dan AstraZeneca Pangkas Distribusi Vaksin Covid-19
Selanjutnya, pejabat intelijen AS untuk Korea Utara pada Jumat, 23 Januari 2021 lalu memperingatkan Korea Utara hanya melihat diplomasi sebagai alat untuk meningkatkan pengembangan senjata nuklirnya.
Atas hal tersebut, pemerintahan Presiden AS, Biden juga menantikan kesempatan untuk berunding dengan pihak Pyongyang.
Anggota intelijen Nasional AS untuk Korea Utara, Sydney Seiler mengatakan bahwa senjata yang dikembangkan oleh Pyongyang telah menjadi kebijaksanaan Korea Utara yang konsisten selama 30 tahun.
"Setiap hubungan diplomasi ditujukan untuk program nuklir lebih lanjut, bukan untuk menemukan jalan keluar. Saya hanya mendesak masyarakat agar jangan sampai ada ambiguitas taktis menghalangi kejelasan strategis soal Korea Utara, yang kita punya," kata Seiler, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Minggu, 24 Januari 2021.