Minta AS Tarik Mundur Armadanya, China Akan Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan Bulan Ini

- 27 Januari 2021, 15:41 WIB
Ilustrasi: Kapal tempur USS Montgomery (LCS 8) melakukan operasi rutin di dekat wilayah Capella Barat, Laut China Selatan pada 7 Mei 2020.
Ilustrasi: Kapal tempur USS Montgomery (LCS 8) melakukan operasi rutin di dekat wilayah Capella Barat, Laut China Selatan pada 7 Mei 2020. /US Navy via Bussines Insider/

PR BEKASI - Konflik China dan Amerika Serikat (AS) masih terdengar hingga saat ini. Beberapa waktu lalu keduanya saling menjatuhkan sanksi.

Pada masa pemerintahan Presiden AS, Donald Trump keduanya seringkali terlibat konflik selain terjadi pada sektor bisnis juga pada sektor militer.

Tak hanya itu, pemerintah China menyatakan bahwa angkatan laut-nya akan menggelar latihan militer di Laut China Selatan pekan ini.

Baca Juga: Tepis Aji Mumpung dalam Kasus Video Syur, Nobu: Saya Nyaman Dikehidupan Sebelumnya

Hal tersebut menyusul pemberitahuan China kepada AS untuk segera menarik mundur armadanya dari perairan yang mereka sebut Nine Dash Line itu.

Dikabarkan bahwa ada armada AS yang tengah berada di wilayah perairan China Selatan.

Pemberitahuan tersebut dikeluarkan oleh Administrasi Keselamatan Maritim China. Mereka menyatakan bahwa jangan ada kapal masuk ke Teluk Tonkin di Semenanjung Leizhou, Barat Laut China, pada tanggal 27 hingga 30 Januari 2021 mendatang karena di sanalah akan digelar latihan militer.

Baca Juga: Ngeri! Setiap 7.7 Detik Muncul Kasus Baru, Covid-19 di Dunia Tembus 100 Juta Kasus

Skala dari latihan militer tersebut belum diketahui hingga sekarang. Selain itu, tidak ada keterangan juga soal tepatnya di mana latihan militer akan digelar.

Beberapa hari terakhir, situasi di Laut China Selatan memang kembali memanas. Hal itu diawali dengan pernyataan China pada pekan lalu bahwa mereka telah meloloskan regulasi baru yang memperbolehkan kapal penjaga pantainya menembak kapal-kapal yang masuk ke perairan China secara ilegal.

Selama ini, Laut China Selatan, diklaim oleh China sebagai miliknya. Mereka berkali-kali mengganggu operasi negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, yang digelar di sana.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 27 Januari: Aldebaran Peluk Andin, Minta untuk Pulang ke Rumahnya

Dengan berlakunya regulasi baru tersebut, China berpotensi lebih keras dalam memperlakukan kapal-kapal negara ASEAN.

"Regulasi ini masih sesuai dangan hukum yang berlaku internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, sebagaimana dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Rabu, 27 Januari 2021.

Selanjutnya, Chunying berkata bahwa regulasi itu penting untuk menjaga kedaulatan, keamanan, serta hak maritim China.

Baca Juga: Parlemen Thailand Dukung Aturan Aborsi Kandungan Maksimal 12 Minggu

Setelah mengeluarkan regulasi tersebut, Chiba kemudian mengeluarkan pernyataan diplomatik ke AS.

Isi pernyataan diplomatik tersebut, selain meminta AS untuk tidak ikut campur urusan Taiwan, adalah permintaan penarikan mundur pasukan di Laut China Selatan.

Menurut China, keberadaan armada AS hanya akan memperburuk situasi di Laut China Selatan.

Baca Juga: Dukung Terobosan Kapolri Listyo Sigit, Ganjar Pranowo: SDM Polri yang Selama Ini Sudah Cukup Elegan

"Amerika Serikat rutin mengirim kapal dan pesawatnya ke Laut China Selatan untuk memperlihatkan kekuatannya. Itu tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di sana," kaya Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, Senin kemarin.

Sejauh ini, AS tetap mempertahankan armada Angkatan Laut-nya di Laut Cina Selatan.

Dipimpin oleh kapal perang USS Theodore Roosevelt, kapal itu dinyatakan AS untuk mempromosikan perairan yang bebas dan terbuka.

Baca Juga: Unggah Foto saat Masih Gadis, Inul Daratista: Kadang Lihat Diriku Sendiri Kasihan, Sekolah Nggak Tamat

Diketahui bahwa AS tengah giat membangun sekutu di kawasan Indo Pasifik untuk menekan pengaruh Cina di Laut China Selatan.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x