Yaman Makin Terpuruk, Pihaknya Tagih Janji Joe Biden untuk Akhiri Perang

- 28 Januari 2021, 21:43 WIB
Ilustrasi suasana di Kota Sana'A, Yaman.
Ilustrasi suasana di Kota Sana'A, Yaman. /PIXABAY/

PR BEKASI - Yaman sedang mengalami krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

PBB memperkirakan bahwa ratusan dan ribuan anak akan mati dalam beberapa bulan karena dampak perang.

Arab Saudi turut hadir dan memulai serangannya ke Yaman pada Maret 2015, setelah Houthi menggulingkan pemerintahan yang diakui secara internasional di ibu kota Sanaa beberapa bulan sebelumnya.

Baca Juga: Akui Rumah Tangganya Ada Masalah, Rachel Vennya: Soal Hubungan Sekarang Kondisinya Paling Buruk

Disampaikan telah lebih dari 80 persen populasi, 24 juta orang, yang saat ini tengah bergantung pada bantuan kemanusiaan.

Krisis yang terjadi semakin diperparah dengan adanya pandemi virus korona, dan bantuan yang diberikan tidak dapat menjangkau banyak warga sipil yang paling rentan di Yaman.

Diperkirakan 20 juta orang Yaman kekurangan makanan dan akses ke air bersih, yang mengakibatkan kekurangan gizi parah pada anak-anak di bawah lima tahun.

Baca Juga: Seorang Pria Meninggal di Depan Toko Gas di Bekasi, Polisi Jelaskan Kronologisnya

Dengan mempertimbangkan dan memikirkan dampak dari bencana ini, yang mungkin akan bertambah parah jika perang masih saja berlangsung, maka menjadi langkah yang penting bagi Biden untuk memenuhi janji yang dibuatnya, dan mengambil tindakan untuk mengakhiri perang.

Washington dapat dan harus menekan pemerintah Saudi untuk mengakhiri serangannya di Yaman, jika hal itu dapat dilaksanakan maka ada harapan bagi masyarakat dan masa depan mereka.

Presiden AS juga harus menekan Houthi untuk mundur dari kudeta mereka, dan menghentikan peran mereka dalam penghancuran negara mereka sendiri.

Baca Juga: Jengkel Eiger Layangkan 'Surat Cinta' Pada Konsumen Karena Hal Sepele, dr. Tirta: Gak Gini Juga

Jika pemerintah yang dipimpin Biden dapat melakukan hal itu, itu akan, dan dengan segera, maka hal itu memenuhi tujuan Biden untuk mengembalikan Amerika sebagai pemimpin dalam mengurus urusan internasional.

Jika tidak bisa, atau tidak mau, maka Amerika tidak memiliki hak untuk mengklaim kepemimpinan global dalam segala hal.

Perang di Yaman tidak dapat dibiarkan berlanjut, kecuali dunia ingin melihat seluruh generasi Yaman musnah, gencatan senjata adalah langkah pertama yang harus dilakukan.

Baca Juga: Akui Kaget Dapat 'Surat Cinta' dari Eiger karena Hal Ini, Warganet: Kan Gak Anda Endorse

Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor pada Kamis, 28 Januari 2021. Perdamaian akan diikuti oleh peluang untuk membangun kembali Yaman, yang akan menguntungkan warganya serta pemain regional.

Rakyat Yaman berhak mendapatkan kesempatan untuk masa depan yang lebih baik seperti yang dibayangkan oleh Joe Biden dalam pidato pengukuhannya, kecuali yang dia maksudkan bahwa hanya rakyat Amerika yang pantas mendapatkan yang terbaik.

Sekarang adalah waktu dan kesempatan bagi presiden untuk mendemonstrasikan bahwa perkataannya dimaksudkan untuk memberikan dampak positif bagi semua orang, di manapun dan siapapun mereka.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah