Survei memperlihatkan penerimaan vaksin virus corona ini di wilayah Hong Kong masih rendah atau sekitar 46 persen yang melakukan suntik dengan vaksin Covid-19 ini, padahal Hong Kong adalah wilayah di bawah administrasi China.
Kepercayaan masyarakat Hong Kong pada vaksin Sonovac buatan China ini sekitar 29.5 persen dan 56 persen responden percaya pada BioNTech buatan Jerman.
Baca Juga: Pernah Tunjukkan Gajinya Selama 3 Bulan ke Politikus, Denny Cagur: Dia Bilang Enak Juga Ya
Ada 35 persen responden yang percaya pada vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca Plc dan Oxford University.
Pemerintah Hong Kong telah membeli 7,l.5 juta dosis vaksin virus corona Sinovac. Vaksin tersebut seharusnya tiba di Hong Kong pada Januari 2021.
Akan tetapi, pengiriman itu telah mengalami keterlambatan. Otoritas Hong Kong mengatakan bahwa mereka sedang menunggu informasi klinis yang lebih banyak.
Baca Juga: Ngotot Adakan Olimpiade Tokyo, Yoshihide Suga: Bukti Kemenangan Manusia Melawan Pandemi
Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, Hong Kong diselimuti gejolak protes anti-pemerintah dan anti-China, yang dipicu oleh persepsi bahwa Beijing telah mendorong Hong Kong ke jalur yang lebih otoriter.
"Bagaimana Anda memperbaiki defisit kepercayaan? Saya rasa tidak ada jalan pintas dan mudah," kata Gabriel Leung, Dekan di fakultas kedokteran Universitas Hong Kong, mengacu pada vaksin Sinovac, dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Senin, 1 Februari 2021.
Pada Senin, 25 Januari 2021 lalu, Hong Kong secara resmi menyetujui penggunaan vaksin Fosun Pharma-BioNTech. Utu adalah vaksin Covid-19 yang pertama kali di terima oleh Hong Kong.