Kondisi Mencekam, Bank dan Lembaga Keuangan di Myanmar Lumpuh Selama Kudeta

- 1 Februari 2021, 20:42 WIB
Ilustrasi militer Myanmar.
Ilustrasi militer Myanmar. /Telegraphindia.com

Bukan hanya itu, orang-orang bergegas ke pasar di Yangon untuk membeli makanan dan persediaan sementara yang lain berbaris di ATM untuk menarik uang tunai.

Tentara mengambil posisi di balai kota di Yangon dan data internet seluler serta layanan telepon di kantor Partai NLD terganggu, kata penduduk.

Konektivitas internet juga telah turun secara dramatis, kata layanan pemantauan NetBlocks.

Diketahui bahwa Myawaddy TV membela tindakan militer Myanmar untuk melakukan kudeta.

Baca Juga: AHY Bongkar Makar dalam Tubuh Partai Demokrat, Andi Arief Sebut Nama Jokowi dan Moeldoko 

Myawaddy TV menuduh Komisi Pemilihan Umum gagal menangani penyimpangan daftar pemilih, dan mengatakan bahwa militer terpaksa bertindak karena pemerintah telah menolak tuntutan militer, termasuk penundaan Parlemen baru, yang dijadwalkan untuk mengadakan sesi pertamanya pada Senin pagi, 1 Februari 2021.

Para pemimpin senior Partai NLD termasuk Aung San Suu Kyi dan Presiden U Win Myint ditahan beberapa jam sebelum kudeta Myanmar.

Hingga saat ini kondisi di Myanmar dikabarkan masih tegang. Namun, warga asing yang berada di Myanmar belum ada tanda untuk dipulangkan lantaran tidak ada hal yang dapat mengancam keselamatan mereka.

Sementara itu, sejumlah pihak mengkhawatirkan akan adanya kerusuhan yang berimbas dari kudeta saat ini.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah