Terdakwa sekali lagi menemukan bercak kencing di lantai. Salihin yang gelap mata mendorong korban ke lantai serta menendang dan meninju perutnya beberapa kali mengabaikan isak tangis dari anak tersebut.
Baca Juga: ICW Bongkar Dana Fantastis Negara untuk Promosi Medsos, Rizal Ramli Ikut Buka Suara
Menjelang malam, korban mengeluh sakit perut kepada ibunya dan juga muntah di sofa.
Kondisi tersebut berlanjut hingga keesokan harinya. Tak cukup disitu Salihin juga diyakini telah menusuk tenggorokan korban dengan jari telunjuknya saat mengalami kesulitan muntah.
Anak itu akhirnya muntah dan pingsan.
Begitu paramedis tiba pada pukul 9.17 waktu setempat pada tanggal 2 September 2018, mereka menemukan bahwa anak tersebut sudah tidak bernafas lagi dan denyut nadinya berhenti.
Baca Juga: Protes Kudeta Junta Militer, Petugas Kesehatan di Seluruh Myanmar Mogok Kerja
Mereka juga menemukan luka memar di wajah korban dan ibunya hanya bisa menangis.
Korban dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada pukul 10.12 pagi pada hari yang sama.
Rumah sakit kemudian melaporkan kematian korban ke polisi dan Salihin ditahan keesokan harinya.