Karena Dituding Sebarkan Hasutan Kebencian Terhadap LGBT, Pemerintah Belgia Usir Imam Masjid Asal Turki

- 6 Februari 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi salah satu masjid di Brussel, Belgia.
Ilustrasi salah satu masjid di Brussel, Belgia. /The Guardian

"Siapa pun yang menolak untuk menghormati nilai-nilai kami pasti akan menerima konsekuensinya," kaya Mahdi.

Keputusan tersebut dibuat pada pertengahan Desember 2020 lalu dan dikonfirmasi setelah pejabat imigrasi berbicara dengan imam pada pertengahan Januari 2021.

Namun, imam tersebut bisa mengajukan banding atas keputusan ini.

Pernyataan pemerintah mengatakan bahwa imam tersebut menulis pesan kebencian kepada komunitas LGBT itu di Facebook. 

Baca Juga: Soroti SKB Tiga Menteri, Abdul Mu'ti: Seragam Sekolah Bukan Masalah Besar, Tak Perlu Dibesar-besarkan  

Pemerintah  menilai tulisannya itu mengandung hasutan untuk membenci.

Sebuah sumber yang dekat dengan kasus tersebut mengatakan, imam itu bertugas di Masjid Yesil Camii yang melayani komunitas Turki di Houthalen-Helchteren, di wilayah Flemish di Limbourg.

Masjid ini menerima bantuan dari pemerintah Belgia karena terdaftar oleh sebagai tempat ibadah yang diakui.

Akan tetapi, pemerintah daerah berusaha untuk menangguhkannya.

Hingga saat ini seorang imam asal Turki tersebut belum memberikan penjelasan secara rinci kepada media.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah