PR BEKASI - Warga Myanmar mengecam aksi kudeta politik yang tengah dilakukan junta militer.
Aksi protes pun dilakukan melalui berbagai cara oleh warga Myanmar termasuk oleh para pemuda.
Tren terbaru pemuda Myanmar memilih merajah tubuhnya dengan kata-kata perjuangan.
Seniman tato Naypyidaw, Ko Sanay, mengatakan bahwa pelanggannya ingin pengingat permanen akan penolakan mereka terhadap kediktatoran.
Baca Juga: Catatan Baru Sejarah Politik AS, Senat AS Akan Gelar Sidang Pemakzulan Donald Trump Hari Ini
Permintaan paling populer saat ini adalah tato penggalan lirik lagu revolusi lama "Kabar Ma Kyay Bu" yang berarti "Kami Tidak Akan Melupakan Sampai Akhir Dunia".
Tato-tato antikudeta ini dilukis dengan tinta berwarna merah dan karakter dalam bahasa Burma.
"Kami sepenuhnya menentang kediktatoran militer. Kami memerangi mereka (dengan cara apa pun yang kami bisa)," katanya kepada AFP, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Selasa, 9 Februari 2021.
Editor: Puji Fauziah
Sumber: Channel New Asia