Ketika tentara Israel tiba, mereka memberi tahu keluarga tersebut bahwa mereka harus pergi, dan mengatakan bahwa mereka tidak diizinkan piknik di wilayah tersebut.
Meskipun disebutkan bahwa daerah tersebut adalah ruang publik oleh salah satu anggota keluarga Palestina, para tentara tetap bersikeras mengusir mereka dengan alasan tidak ingin menggunakan kekerasan.
Hingga artikel ini dibuat, Pihak militer Israel mengatakan mereka sedang menyelidiki tingkah laku para tentaranya terkait kejadian tersebut.
Sebelumnya, para pemukim Yahudi juga telah menyerang kru TV Palestina pada 8 Februari, 2021 ketika mereka sedang syuting di dekat pemukiman ilegal Ariel, yang dibangun di atas tanah yang disita dari Salfit di utara Tepi Barat.
Dikabarkan, pasukan keamanan Israel dari permukiman itu juga menyerang kru TV saat mereka merekam film dokumenter tentang meningkatnya aktivitas permukiman ilegal serta meningkatnya kekerasan terhadap warga Palestina.
Baca Juga: Abu Janda Jalin Kontak dengan Natalius Pigai, KNPI: Keributan Mereka jadi Dagelan
Ditambahkan bahwa beberapa tentara juga mencoba mengganggu pembuatan film dokumenter tersebut dengan menggunakan pengeras suara dan mencegat kru TV.
Menurut hukum internasional, pemukiman Yahudi yang didirikan di wilayah Tepi Barat yang diduduki oleh Israel tersebut bersifat ilegal.
Diketahui, saat ini proses peradilan di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sendiri telah dimulai untuk mengungkap kejahatan genosida yang dilakukan oleh Israel.