Ketua Panitia Olimpiade Tokyo Raesmi Mundur Usai Mengaku Salah Lontarkan Komentar Seksis

- 13 Februari 2021, 09:55 WIB
Mantan Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo, Yoshiro Mori.
Mantan Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo, Yoshiro Mori. /Channel News Asia.

PR BEKASI - Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo, Yoshiro Mori, akhirnya resmi mengundurkan diri.

Hal tersebut ia putuskan setelah dirinya mengakui kesalahan yang telah diperbuat Sebelumnya.

Beberapa hari terakhir, ia mendapat kecaman dari sejumlah pihak yang menilai bahwa pernyataannya tidak pantas.

Selanjutnya, ia merasa hidup dalam tekanan gara-gara ucapannya beberapa hari lalu soal perempuan terlalu cerewet.

Baca Juga: Sopir Bajaj di India Nekat Jual Rumah Demi Pastikan Cucunya Tak Putus Sekolah

Sehingga, hal tersebut bisa mengganggu jalannya rapat Olimpiade Tokyo

"Ucapan saya yang tak pantas telah menimbulkan kekacauan," kata Yoshiro Mori, seperti dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia pada Sabtu, 13 Februari 2021.

"Saya memutuskan untuk mundur sebagai Presiden (Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo) efektif hari ini," kata Yoshiro Nori, melanjutkan.

Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam rapat besar di Dewan Olimpiade Tokyo pada Jumat, 12 Februari 2021 kemarin.

Baca Juga: JK Pertanyakan Cara Agar Kritik Tak Ditangkap Polisi, Budiman Sudjatmiko: Jangan Rasis dan Pro Kekerasan, Pak!

Sebelum terlibat dalam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo, Mori sempat menjadi PM Jepang. 

Ia mengabdi di pemerintahan pusat hanya satu tahun yakni sejak tahun 2000 hingga 2001 lalu.

Selama satu tahun itu, ia dikenal sebagai figur yang kontroversial, tidak banyak berbeda dibanding sekarang.

Ia juga beberapa kali membuat pernyataan yang menimbulkan kecaman dari berbagai pihak. 

Baca Juga: Joe Biden Mengaku Ditipu Donald Trump Soal Ketersediaan Suplai Vaksin Covid-19 di AS

Salah satu contohnya adalah ketika ia menyebut Jepang sebagai negara para dewa yang berpusat pada sang kaisar.

Pernyataan itu disampaikan Mori tak lama setelah dilantik menjadi PM Jepang.

Dalam waktu singkat, hal tersebut menimbulkan kecaman dari sejumlah pihak.

Selanjutnya, konstitusi Jepang secara jelas mengatur pemisahan antara unsur agama dan politik. 

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Izinkan Belajar Tatap Muka untuk Wilayah dengan Kriteria Ini

Atas hal tersebut pernyataan Mori pun dianggap sudah melanggarnya.

Selain itu, ada pula contoh kasus lain, saat kampanye pemilu, ia meminta swing voter yang tidak ingin memilihnya untuk tidur saja di hari pemilihan.

Hal itu dilakukan maksudnya, agar tidak ada siapapun diuntungkan oleh swing voter.

Pernyataan itu jadi senjata makan tuan di mana pengaruh Partai Demokratik Liberal, yang mendukungnya, perlahan menurun.

Baca Juga: Ini Aturan Baru PPDB 2021 Jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK Usai UN Resmi Ditiadakan

Tak hanya itu, menjelang akhir masa pemerintahannya, Mori dikecam karena lanjut bermain golf saat kapal Jepang ditenggelamkan kapal selam Amerika Serikat (AS).

Ia pun dianggap tidak tanggap bencana dan mementingkan ego pribadi.

Komentar seksis Mori soal perempuan terlalu banyak bicara dan menjengkelkan sejalan dengan gaya-gaya kontroversialnya selama ini.

"Ketika kalian menambah jumlah eksekutif perempuan, jika waktu berbicara mereka tidak dibatasi, mereka akan sulit berhenti dan itu menjengkelkan," katanya.

Baca Juga: Foto Anies Baswedan Tak Pakai Masker Viral di Medsos, Wagub DKI Jakarta Buka Suara

Atas kejadian itu, Mori meminta maaf tak lama setelah pernyataan itu dikecam.

Ia mengaku bahwa dirinya juga dikritik oleh istri, anak, dan cucu perempuannya

Kemudian ia membela diri dengan berkata, "saya jarang berbicara dengan perempuan".

Hingga kini, rencana Yoshiro Mori setelah mundur dari komite penyelenggara Olimpiade Tokyo belum diketahui.

Namun, Yoshiro Mori diketahui terlibat dalam berbagai organisasi olahraga.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x