Di Thailand, unjuk rasa anti-pemerintahan Perdana Menteri (PM) Prayuth Chan-o-cha sudah berlangsung sejak Juli lalu.
Secara umum, para pengunjuk rasa menuntut tiga hal yaitu pencopotan Prayuth Chan-o-cha sebagai PM Thailand dan konstitusi baru.
Baca Juga: Ibu Rumah Tangga jadi Korban Penganiayaan KKB Papua
Selanjutnya, perubahan wewenang Kerajaan Thailand yang dipimpin Raja Maha Vajiralongkorn.
Pemicu unjuk rasa itu sendiri adalah dibubarkannya Future Forward Party (FFP) .
Partai tersebut dijagokan oleh banyak warga Thailand karena pandangannya yang progresif dan anti-koruptif.
Baca Juga: Makin Viral Belakangan Ini, Clubhouse Ternyata Baru Bisa Digunakan di Perangkat iPhone
Ketika partai tersebut dibubarkan menjelang pemilu legislatif, warga curiga ada pertimbangan politik di baliknya mengingat FFP sangat kritis terhadap Junta Thailand.
Monarki Thailand juga ikut terseret dalam gelombang protes yang ada.
Hal itu tak lepas dari berbagai aksi Maha Vajiralongkorn yang dianggap tidak pro rakyat dan lebih untuk kepentingan diri sendiri.