Terlihat beberapa dari mereka mengenakan atasan tradisional Myanmar dan rok panjang kering yang disebut longyi.
Sementara yang lainnya memilih tampilan yang lebih modern, dengan gaun pengantin berlapis-lapis atau pakaian klub yang berkilauan.
Baca Juga: Politisi Demokrat Sebut Makam Gus Dur Dibiayai Negara, Alissa Wahid: Jangan Asal
Ratusan pendukung berbaris membawa plakat berwarna pelangi dengan cetakan salut tiga jari.
Diketahui bahwa itu adalah simbol perlawanan yang dipinjam dari trilogi film Hunger Games.
"Kami, komunitas LGBTQ, tidak akan melahirkan dan generasi kami berakhir bersama kami," kata Shin Thant.
Baca Juga: Singgung Kasus RJ Lino, Dewi Tanjung: Pantas JK Bela Novel Baswedan, Ada Kasus yang Diendapkan di KPK
"Tetapi saya ingin memberi tahu mereka yang akan memiliki anak bahwa Anda harus berpartisipasi dalam revolusi ini," katanya, melanjutkan.
Shin Thant adalah mantan ratu kecantikan dan memenangkan Miss Trans Grand International Myanmar pada 2018.
Ia juga dilaporkan pernah menghadapi pelecehan dari pihak berwenang di masa lalu.
Baca Juga: Adik Ayus Sabyan Angkat Bicara, Abi : Kasihan Orang Tua Saya dan Ka Ririe, Anaknya Masih Kecil-kecil