Militer Filipina Tangkap 9 Wanita Termasuk 3 Putri Salah Satu Pemimpin Kelompok Abu Sayyaf

- 24 Februari 2021, 15:19 WIB
Militer Filipina mendobrak pintu saat melakukan penggeledahan dari rumah di  kota Marawi.
Militer Filipina mendobrak pintu saat melakukan penggeledahan dari rumah di kota Marawi. /REUTERS / Stringer

Baca Juga: Jangan Anggap Enteng, Peneliti Temukan 4 Gejala Baru Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Militer mengatakan dalam sebuah pernyataan, wanita yang ditangkap termasuk seorang saudara wanita dan tiga putri Hatib Hajan Sawadjaan, seorang pemimpin Abu Sayyaf yang meninggal pada Juli tahun lalu dalam baku tembak dengan tentara di Patikul, sebuah kota di Sulu.

Para wanita itu ditangkap dengan bahan pembuat bom termasuk tutup peledakan non-listrik, paku, baterai, telepon genggam, dan sketsa kasar rencana mereka, kata militer.

Pihak berwenang memandang Sawadjaan sebagai dalang serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh pasangan asal Indonesia.

Baca Juga: Anang Hermansyah Ungkap Kondisi Ashanty yang Hampir Tak Tertolong, Dia Bilang Sudah Gak Kuat

Serangan itu terjadi di sebuah gereja di Sulu pada Januari 2019, yang menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai lebih dari 100, termasuk warga sipil dan tentara.

Menurut Stanford kelompok Abu Sayyaf (ASG) adalah organisasi separatis Islam di Filipina yang didirikan oleh Abdurajak Abubakar Janjalani pada tahun 1991.

Kelompok ini sangat dipengaruhi oleh Al Qaeda pada tahap awal, ASG dimulai sebagai kelompok ‘sempalan’ dari Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) dan menjadi negara Muslim merdeka di Filipina selatan.

Baca Juga: Ashanty Dikabarkan Meninggal, Anang Terkejut Hingga Keluarga di Jember Telfon Tanyakan Kabar

Pada awal 2000-an, ASG menarik perhatian melalui pemboman berdaya ledak tinggi, pembunuhan, penculikan, dan serangan.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah