Kirim 25 Juta Makser Gratis: Gedung Putih: Target 1.300 Pusat Kesehatan dan 60.000 Dapur Umum

- 25 Februari 2021, 12:57 WIB
25 juta masker yang dikirimkan Presiden AS Joe Biden, berkualitas tinggi, dapat dicuci dan sesuai dengan panduan masker dari CDC.
25 juta masker yang dikirimkan Presiden AS Joe Biden, berkualitas tinggi, dapat dicuci dan sesuai dengan panduan masker dari CDC. /Instagram.com/@joebiden

PR BEKASI - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan memberikan 25 juta masker ke dua bagian pada musim semi ini. Dua tempat tersebut yaitu ke Pusat Kesehatan Masyarakat dan Dapur Umum.

Pengiriman 25 juta masker ini oleh Pemerintahan Joe Biden merupakan bagian dari upaya memerangi Pandemi Covid-19 agar tak terjadi peningkatan kasus akibat penularan virus Corona ini.

Kabar mengenai Joe Biden yang akan mengirimkan 25 juta masker tersebut, disampaikan langsung oleh pihak Gedung Putih pada Rabu, 24 Februari 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Orang-Orang Muslim Burma Dikabarkan Ditangkap Aparat Militer Myanmar, Simak Faktanya

Baca Juga: Cek Fakta: Pemilik e-KTP Dikabarkan Berhak Dapat BLT Rp600 Ribu, Simak Faktanya

Baca Juga: Siap Arungi Moto2 2021, Pertamina Mandalika SAG Team Resmi Luncurkan Motor

Kepedulian Joe Biden terkait pencegahan meningkatnya kasus Covid-19 dengan membagikan masker sejalan dengan rekomendasi otoritas kesehatan tentang pentingnya penggunaan masker di tengah Pandemi Covid-19 ini.

Diketahui otoritas kesehatan AS menyampaikan bahwa penggunaan masker merupakan langkag penting untuk membantu menekan angga penyebaran virus Corona yang mematikan ini.

Terkait pemberian masker, Gedung Putih mengatakan orang Amerika berpenghasilan rendah masih belum memiliki akses ke masker. Inilah mengapa pemerintah AS membagikan masker tersebut secara gratis.

Gedung Putih menjelaskan bahwa 25 juta masker tersebut nantinya akan dikirimkan ke lebih dari 1.300 pusat kesehatan masyarakat. Selain itu juga akan dikirimkan ke 60.000 dapur umum antara Maret dan Mei 2021.

Baca Juga: Hasil Puslabfor Spesimen Rambut Jennifer Jill Sudah Keluar, Polisi: Positif Mengandung Metafetamin

Pemberian masker secara gratis tersebut, Gedung Putih menuturkan bahwa diperkirakan akan ada sejumlah 12 juta hingga 15 juta orang Amerika akan mendapatkan masker ini.

Pada Januari 2021, Joe Biden mengeluarkan mandat yang mengharuskan masyarakat agar menggunakan masker karena pandemi Covid-19 sedang sangat berkecamuk saat itu.

Hal ini serupa dengan yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang mengeluarkan perintah pembersihan. Perintah tersebut berisikan keharusan untuk menggunakan masker di hampir seluruh bentuk transportasi umum.

Perihal pemberian masker ke pusat kesehatan, Gedung Putih menyebut bahwa sebanyak dua pertiga orang yang memeriksa kesehatan adalah orang yang hidup dalam kemiskinan.

Baca Juga: Ketua DPP Demokrat Minta Kader Penghianat Dipecat, SBY: Partai Demokrat Is Not For Sale

Terkait hal ini, diketahui bahwa 60 persen adalah etnis minoritas dan hampir 1,4 juta orang kehilangan tempat tinggal. Lalu, maser yang dibagikan tersebut walapun diberikan secara gratis, tetapi ia memiliki kualitas yang tinggi. Bahkan, masker tersebut nantinya dapat dicuci kemudian dapat digunakan kembali.

"Masker ini gratis, berkualitas tinggi, dapat dicuci, dan sesuai dengan panduan masker dari CDC. Semua masker ini akan dibuat di Amerika, dan tidak akan mempengaruhi ketersediaan masker bagi petugas kesehatan," ucap pihak Gedung Putih, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Kamis, 25 Februari 2021.

Sebelumnya, diketahui bahwa 19 persen dari total kematian Covid-19 global tercatat di Amerika Serikat. Angka tersebut termasuk sangat tinggi, meningingat negeri Paman Sam tersebut hanya menyumbang 9 persen dari populasi dunia.

Bukan hanya itu, Amerika Serikat juga pernah melaporkan angka kematian Covid-19 tertinggi di dunia. Hal ini terjadi akibat minimnya respon nasional tahun lalu.

Baca Juga: Ingin Pernikahannya dengan Aurel Hermansyah Digelar GBK, Atta Halilintar: Manusia Cuma Bisa Berusaha

Saat itu, Pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump membiarkan sebagian besar negara bagian menangani pandemi dengan caranya masing-masing.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x