Petronas Malaysia Mengalami Kerugian Hingga Puluhan Triliun di Tengah Pandemi Covid-19

- 27 Februari 2021, 16:37 WIB
Ilustrasi menara kembar Petronas di Malaysia
Ilustrasi menara kembar Petronas di Malaysia /PIXABAY

PR BEKASI - Petronas merupakan perusahaan minyak asal Malaysia yang dikabarkam tengah mengalami kerugian.

Kabar kerugian yang dialami oleh Petronas tersebut cukup mengejutkan warga Malaysia.

Dikabarkan bahwa Petronas mengalami kerugian bersih sebesar RM 21 miliar.

Angka tersebut hampir setara dengan Rp74 triliun untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Desember 2020.

Baca Juga: Pengunjung Kaget Temukan Bola Titanium Misterius di Bahama, Diduga Buatan Rusia

Baca Juga: Ikuti Permintaan Warganet untuk Beli Klub Sepak Bola, Kaesang Pangarep Pilih Bali United?

Baca Juga: 3 Kandungan Produk Ancam Risiko Bahaya Kesehatan Termasuk Infeksi Pernapasan, Berikut Penjelasannya

Total kerugian bersih itu dinilai sangat fantastis, apalagi di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

Nilai tersebut terhadap laba bersih sebesar RM 40.5 miliar, atau Rp140 triliun.

“Namun jika tidak memperhitungkan penurunan nilai, perusahaan migas nasional tersebut mencatatkan laba bersih sebesar RM 10.5 miliar untuk tahun fiskal 2020, turun 78 persen dari RM 48.8 miliar pada tahun sebelumnya,” kata Tengku Muhammad Taufik, selaku ketua umum. dan CEO Petronas Group.

Baca Juga: Seragam Lawas Sekolah Tahun 80-an Viral di Media Sosial, Warganet: Tampan dan Berani

Tengku Muhammad mengatakan hal tersebut melalui konferensi pers virtual di Kuala Lumpur yang diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 26 Februari 2021 kemarin.

Dia mengatakan Petronas juga memiliki omset yang lebih rendah sebesar RM 178.7 miliar dibandingkan dengan RM 240.3 miliar pada tahun sebelumnya.

Dikutip Kabar Besuki dari ANTARA, sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam harga minyak mentah, yang menunjukkan penurunan harga realisasi untuk semua produk.

Baca Juga: Penemuan Bayi Hiu Berwajah Mirip Manusia oleh Nelayan NTT Menarik Perhatian Media Asing

"Hal itu diperparah dengan terganggunya permintaan yang menyebabkan turunnya volume penjualan gas olahan, produk minyak bumi, dan gas alam cair (LNG)," kata Taufik, sebagaimana diberitakan Kabarbesuki.Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul, "Mengejutkan! Petronas Malaysia Mengalami Kerugian Sejumlah Puluhan Triliun, Ada Apa Ya?".

Untuk kuartal keempat yang berakhir pada 31 Desember 2020, Petronas melaporkan laba bersih sebelum turun sebesar RM 200 juta dari RM 9.4 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Karena pendapatan yang rendah dan beban bersih lainnya yang tinggi.

Baca Juga: Viral Foto Lawas Siswa SMP Muhammadiyah 44 Tahun 1988, Warganet Tanyakan Soal Jilbab

"Pada kuartal tersebut, depresiasi aset mencapai RM 1.3 miliar, mengakibatkan rugi bersih RM 1.1 miliar dibandingkan laba bersih RM 4.1 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya," kata Taufik.

Taufik mengatakan tahun 2020 ternyata menjadi tahun yang luar biasa dengan dampak pandemi Covid-19.

Selanjutnya, kegagalan aliansi anggota OPEC dan sekutunya untuk menarik kesimpulan yang tepat tentang minyak, perjanjian produksi, dan ketidakseimbangan pasar energi.

Baca Juga: Miliki Racun dan Berbahaya, Berikut 3 Jenis Tanaman Hias yang Harus Dihindari

“Ini terus berdampak besar pada permintaan energi global dan harga minyak,” kata Taufik.

Tengku Taufik mengatakan, meski menghadapi tantangan lingkungan, perusahaan migas nasional ini bergerak cepat, berupaya mengurangi risiko agar tetap tangguh.

Dia mengatakan Petronas tetap fokus pada efisiensi operasional, keunggulan bisnis dan disiplin fiskal di semua rantai nilainya.*** (Aliefia Rizky Nanda Herita/kabarbesuki.Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah