PR BEKASI – Negara bagian Malaysia, Sabah, mengumumkan wabah Swine Fever (ASF) atau demam Babi Afrika di Pitas menyusul ditemukannya virus tersebut di ternakan Babi di wilayah itu.
Pengumuman itu dilakukan oleh Departemen Pelayanan Hewan Sabah (JPVS) Selasa, 23 Februari 2021.
Wakil Ketua Menteri Sabah Datuk Dr Jeffrey Kitingan, yang juga Menteri Pertanian dan Perikanan, mengatakan dengan deklarasi tersebut, departemen telah diberi wewenang di bawah Pasal 45 (1) Undang-Undang Penetapan Hewan 2015, untuk mengambil tindakan mencegah penyebaran virus epidemi tersebut.
Baca Juga: Satu Set Kartu Pokemon Edisi Pertama Berhasil Dijual dengan Harga Rp5.6 Miliar
Baca Juga: Sejumlah Artis Tanah Air Pernah jadi Pasien Klinik Kecantikan Ilegal Zevmine di Jakarta Timur
"Ini termasuk memusnahkan babi di daerah bencana, mengendalikan pergerakan babi dan penjualan produk daging babi yang berasal dari daerah bencana," kata Dr Jeffrey, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Astro Awani Rabu, 24 Februari 2021.
"Pada saat yang sama, desa dan tempat yang terkena dampak akan dibongkar dan pemerintah melalui JPVS akan melakukan kampanye kesadaran untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit tersebut," sambungnya.
Jeffrey mengatakan pemusnahan semua babi yang terjangkit virus akan dilakukan secepatnya karena ASF merupakan penyakit yang sangat menular dan belum ada obat atau vaksin untuk mencegah penyakit tersebut.