Pagar Pembatas Sebuah Universitas Ambruk dari Lantai Empat, 7 Mahasiswa Tewas

- 14 Maret 2021, 01:10 WIB
Pagar pembatas lantai di Universitas El Alto, Bolivia ambruk dari lantai 4 yang mengakibatkan tujuh mahasiswa tewas serta lima lainnya terluka arah. /Twitter/@LupitaJuarezH
Pagar pembatas lantai di Universitas El Alto, Bolivia ambruk dari lantai 4 yang mengakibatkan tujuh mahasiswa tewas serta lima lainnya terluka arah. /Twitter/@LupitaJuarezH /

PR BEKASI – Sedikitnya tujuh mahasiswa tewas dan lima lainnya terluka parah setelah mereka terjatuh dari lantai empat sebuah Universitas El Alto, Bolivia akibat pagar pembatas lantai ambruk pada Selasa, 2 Maret 2021.

Peristiwa tragis tersebut terdokumentasikan dalam sebuah rekaman video yang memperlihatkan gerombolan mahasiswa sedang berdesakan untuk memasuki aula pertemuan di koridor sempit lantai empat yang langsung berhadapan ke lantai satu.

Media lokal setempat melaporkan bahwa sebelum insiden mengerikan itu terjadi para mahasiswa terlibat dalam pertemuan yang berlangsung tegang di universitas tersebut, yang melibatkan pertengkaran fisik.

Menurut laporan Pemerintah Bolivia, pagar pembatas lantai yang terbuat dari besi tersebut tak kuat menahan daya berat dari banyaknya mahasiswa yang bersandar dan terhimpit ke pagar tersebut.

Baca Juga: Hotel Beruang Kutub Pertama di Dunia Menarik para Tamu Sekaligus Kecaman Pembela Hak-Hak Hewan

Baca Juga: Janji Sekutu Pulihkan Demokrasi Myanmar Diwarnai Tewasnya 5 Orang saat Peringati Pemberontakan 8888

Baca Juga: Stefano Lilipaly Akhirnya Gabung Latihan Perdana, Begini Kata Pelatih Bali United

Alhasil, pagar besi tersebut ambruk dan menyebabkan beberapa mahasiswa langsung terjatuh ke lantai satu yang berlapis beton, sedangkan yang lainnya berpegangan pada sesama siswa untuk menyelamatkan diri.

Menteri Kesehatan Bolivia, Jayson Auza mengatakan korban tewas dan luka telah dilarikan ke Rumah Sakit El Alto, dekat ibu kota Bolivia, La Paz.

"Dari kecelakaan ini, tujuh orang tewas dan lima dalam keadaan kritis, beberapa di antaranya dalam keadaan stabil di rumah sakit di kota El Alto, dekat La Paz," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Minggu, 14 Maret 2021.

Menteri Dalam Negeri Bolivia, Eduardo del Castillo sebelumnya melaporkan lima kematian dan tiga cedera terkait dengan insiden itu, tetapi jumlah total direvisi setelah Kementerian Kesehatan meninjau rincian kasus.

Baca Juga: KPK Sita Rumah Mantan Stafsus Edhy Prabowo di Cikarang

Mayoritas mahasiswa yang terluka dan meninggal dalam insiden tersebut mayoritas berusia antara 19 hingga 24 tahun.

Eduardo del Castillo mengatakan saat ini pihaknya telah memerintahkan kepolisian Bolivia untuk melakukan penyelidikan terkait penyebab terjadinya insiden kecelakaan tersebut.

Menurut informasi terbaru dari media lokal setempat, sampai saat ini Pemerintah Bolivia belum memperbolehkan adanya kerumunan massa di tempat umum, salah satunya adalah di instansi pendidikan.

Hal tersebut dikarenakan Bolivia masih dilanda oleh pandemi Covid-19 sehingga mereka harus mempersempit penularan dan penyebaran virus asal China tersebut.

Baca Juga: Apresiasi Nadiem karena Revisi Peta Jalan Pendidikan, Cholil Nafis: Bagus, demi Indonesia yang Gemilang

Tidak jelas mengapa terjadi kerumunan di universitas tersebut yang menyebabkan insiden tragis ini terjadi.

Presiden Bolivia, Luis Arce telah mengucapkan duka cita terhadap keluarga korban serta penduduk setempat.

Luis Arce juga menyesali terjadinya peristiwa tersebut yang seharusnya tidak ada kerumunan dalam masa penguncian Covid-19.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x