PR BEKASI - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon menyoroti situasi politik yang berujung bentrok sipil dan aparat di Myanmar saat ini.
Dalam sebuah pernyataan yang diucapkan olehnya, Fadli Zon mengutuk keras tindakan yang berdampak pada banyaknya korban warga sipil yang berjatuhan hingga penangkapan ribuan orang oleh rezim militer.
"Saya mengutuk keras aksi brutal militer Myanmar terhadap para demonstran pro-demokrasi yang menyebabkan jatuhnya puluhan korban tewas, luka-luka, dan penahanan ribuan orang tanpa proses hukum," kata Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Selasa, 16 Maret 2021.
Selain itu, Myanmar yang juga tergabung sebagai anggota dalam Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN), juga dianggap kurang cepat mendapatkan respons dari anggota ASEAN lainnya.
Fadli Zon menilai negara ASEAN lainnya seharusnya ikut andil dan berkontribusi untuk menentukan langkah penyelesaian kisruh yang terjadi di Myanmar.
"Saya menilai ASEAN lamban dalam menyikapi kudeta itu. ASEAN seharusnya lebih progresif dan dinamis dalam memaknai prinsip non-interference," ujar Fadli Zon.
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: ANTARA