PR BEKASI - Konflik panas yang terjadi di negara Myanmar hingga hari ini, dilakukan masyarakat yang turun ke jalan melakukan berbagai upaya untuk menunjukkan bentuk protesnya.
Demonstrasi besar-besaran atas kudeta di awal bulan Februari 2021 lalu, kini dilaporkan telah membuat beberapa pengunjuk rasa menggunakan seni rajah tato sebagai alat baru dalam memberi pesan perlawanan.
Tema dalam tato yang digunakan adalah berkaitan dengan kudeta yang terjadi. Beberapa pengunjuk rasa menuliskan pesan-pesan seperti 'kebebasan dari ketakutan' atau 'Revolusi musim semi' di tubuh mereka.
Beberapa pengunjuk rasa juga tampak melukiskan sosok pemimpin Myanmar yang saat ini digulingkan yaitu Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Pernah Bersedia Jadi Penjamin Kebebasan HRS, Fadli Zon: Kasus Habib Rizieq Itu Sumir
Baca Juga: Penampilan Gemilang 'Genzo Wakabayashi' Amankan Posisi Inter Milan di Puncak Klasemen
Baca Juga: Sentil Pihak yang Sebut Islam Tak Perlu Ijtihad Ulama, Taufik Damas Beri Ilustrasi Menohok
Beberapa lainnya juga ada yang menggambarkan bentuk atau perlambangan atas aksi mereka yang disepakati sebagai bentuk perlawanan atas pemerintahan militer Myanmar, yaitu sapaan tiga jari.
Fenomena semakin populernya tema perlawanan terhadap pemerintahan militer Myanmar atas kudeta dari pemerintahan sipil yang diabadikan dalam tato ini, diakui oleh salon tato yang kerap menerima pesanan gambar tersebut.
Seorang wanita yang menggunakan tato 'Kebebasan dari ketakutan' di tubuhnya mengatakan bahwa kudeta yang terjadi di negaranya itu merupakan peristiwa yang telah memukul banyak pihak, termasuk dirinya.