Gara-gara Konten Pornografi dan Kekerasan Anak, Rusia Berniat Blokir Twitter selama Sebulan

- 17 Maret 2021, 17:55 WIB
Rusia berniat melakukan blokir terhadap twitter dalam satu bulan akibat munculnya Konten yang dilarang seperti pornografi anak dan materi tentang obat-obatan terlarang serta bunuh diri anak.
Rusia berniat melakukan blokir terhadap twitter dalam satu bulan akibat munculnya Konten yang dilarang seperti pornografi anak dan materi tentang obat-obatan terlarang serta bunuh diri anak. /PIXABAY/PhotoMix/PIXABAY

PR BEKASI - Rusia mengancam raksasa media sosial, Twitter dengan rencana pemblokiran selama satu bulan, kecuali jika twitter mau memenuhi permintaan Rusia untuk menghapus konten yang dilarang.

Berita mengejutkan itu datang pekan lalu saat Rusia mengatakan bahwa pihaknya telah memperlambat kecepatan Twitter sebagai pembalasan atas apa yang digambarkannya sebagai kegagalan untuk menghapus konten yang dilarang.

Rusia pun mengancam akan memblokir platform asal AS itu secara langsung hingga meningkatkan pertikaian yang berkembang antara Moskow dan perusahaan media sosial negeri Paman Sam itu.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, pihak Twitter mengatakan pada saat itu bahwa mereka khawatir tentang dampak tindakan yang dilakukan Rusia terhadap kebebasan berbicara.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti dan Fadli Zon Satu Suara Minta Jokowi Setop Impor Beras

Baca Juga: Tegaskan Kembali Fatwa MUI, Ma'ruf Amin: Vaksinasi di Bulan Ramadhan Tidak Batalkan Puasa

Baca Juga: Tingkatkan Akurasi Distribusi Penerima BST, Kemensos Gandeng PT Pos Indonesia 

Twitter juga membantah bahwa mereka mengizinkan platform-nya digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal seperti yang dituduhkan oleh otoritas Rusia.

Wakil kepala Roskomnadzor selaku pengawas komunikasi, Vadim Subbotin mengatakan pada hari Selasa, 16 Maret 2021 bahwa Twitter belum menangani masalah Rusia.

Subbotin juga mengatakan bahwa pihak Rusia akan mengancam pemblokiran twitter dalam sebulan, kecuali jika pihak Twitter itu memenuhi permintaannya.

“Twitter tidak menanggapi permintaan kami sebagaimana mestinya. Jika situasi terus berlanjut maka akan diblokir dalam sebulan tanpa perintah pengadilan,” ujar Vadim Subbotin dikutip dari kantor berita Interfax

Wakil kepala Roskomnadzor pengawas komunikasi itu mengatakan bahwa Twitter masih bisa menghindari adanya pemblokiran dari Rusia. Pihak Twitter akan mengambil tindakan untuk menghapus konten yang dilarang.

Baca Juga: Hari Perawat Nasional, Sejarah Keperawatan di Indonesia yang Pernah 'Tenggelam' di Masa Penjajahan Jepang 

Konten yang dilarang itu seperti pornografi anak dan materi tentang obat-obatan terlarang serta adanya konten bunuh diri anak.

Di sisi lain platform AS itu sudah berada di bawah tekanan di Rusia setelah dinobatkan pada awal bulan ini sebagai salah satu dari lima platform media sosial yang dituntut karena diduga gagal menghapus unggahan yang mendesak anak-anak untuk mengambil bagian dalam protes ilegal anti-Kremlin.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu lalu menuduh Amerika Serikat menggunakan IT untuk terlibat dalam persaingan tidak sehat dari platform media sosial yang menyensor konten secara sewenang-wenang dan tanpa pandang bulu.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x