Menteri Perdagangan Ngotot Impor Beras, PBB: Kami dengan Tegas Menolak

- 22 Maret 2021, 14:32 WIB
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Sub Divre VI Pekalongan.
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Sub Divre VI Pekalongan. /Antara/Oky Lukmansyah

Tak sampai disitu, Afriansyah Noor juga meminta Muhammad Lutfi untuk belajar dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut dirinya, Presiden Jokowi merupakan sosok yang selalu terlebih dahulu membangun dialog, menyerap aspirasi, mengemukakan data-data yang objektif, baru mengambil keputusan.

Dirinya juga meminta Presiden Jokowi untuk segera membatalkan impor beras tersebut.

"Saya harap Pak Presiden Jokowi batalkan impor beras ini dan mulai melakukan penyerapan hasil panen, terutama peranan Bulog yang sangat dibutuhkan," katanya lagi.

Baca Juga: Video Diduga Gandakan Uang Viral di Medsos, Polisi Amankan Pelaku yang Juga Mengaku Sebagai Ustaz di Bekasi

Menurut dia, politik pangan nasional merupakan politik pangan berdikari yang oleh karena itu tidak boleh korbankan petani oleh kepentingan impor sesaat yang di dalamnya sarat dengan kepentingan pemburu rente.

Dirinya menambahkan, saat ini para petani lokal sedang mengalami situasi sulit karena pupuk sedang sulit didapat.

"Sebaiknya pemerintah pusat mengutamakan penyerapan gabah lokal dahulu. Belum impor saja harga gabah sudah turun," katanya.

"Kami minta pemerintah fokus penyerapan. Kasihan petani, pupuk sudah sulit, ketika panen harga turun," sambungnya.

Dia menambahkan, bila kebijakan impor beras tersebut dilakukan karena adanya darurat bencana, maka tidak ada masalah.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x