Malaysia Akan Berikan hingga Rp1,7 Miliar sebagai Uang Kompensasi jika Terjadi Efek Samping Vaksinasi

- 24 Maret 2021, 11:29 WIB
Ilustrasi Malaysia.
Ilustrasi Malaysia. /pexels/thilipenravekumar

PR BEKASI – Pemerintah Malaysia telah menyetujui untuk memberikan uang kompensasi kepada setiap warga negaranya jika mengalami efek samping dari vaksin Covid-19.

Jumlah kompensasi disesuaikan dengan efek samping yang dialami. Paling besar senilai Rm500.000 sekitar Rp1.7 miliar (kurs Rp3.498) jika korban mengalami cacat permanen atau meninggal dunia.

Sementara jika terjadi efek samping yang serius dan memerlukan perawatan rumah sakit yang berkepanjangan korban akan mendapat uang sebesar RM50.000 sekitar Rp870 juta.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Datuk Seri dr Adham Baba.

Baca Juga: Masuk Tiga Besar Capres Pilihan Milenial, Ridwan Kamil Bangga: Saya Tidak Berubah Etos Kerjanya

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Pertama Kali di Era Joe Biden, Kemenhan Korsel Tanggapi Santai

Baca Juga: Mom, Berikut Tips Hadapi Gejala Penyakit pada Anak saat Musim Pancaroba Tiba 

Ia menuturkan sebagai permulaan, pemerintah telah memberikan dana sebesar RM10 juta di bawah Dana Perwalian Penanggulangan Bencana Nasional (KWABBN) yang dikelola oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA).

“Ini langkah proaktif pemerintah untuk menghadapi kemungkinan dampak buruk dari penggunaan vaksin Covid-19,” kata Adham seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Astro Awani pada Rabu, 24 Maret 2021.

“Selain itu, bantuan ini nantinya dapat membantu memenuhi kebutuhan penerima vaksin dan keluarga yang mungkin terkena dampak akibat efek penerimaan vaksin ini di masa mendatang,” sambungnya.

Dia mengatakan hal tersebut pada konferensi pers tentang Pengembangan Program Imunisasi Covid-19 Nasional (PICK) Senin, 22 Maret 2021.

Ia menambahkan, sejalan dengan bantuan tersebut, Kementerian Kesehatan Malaysia (Depkes) juga membentuk tiga komite untuk menilai seluruh aspek efek samping.

Baca Juga: Warganet 'Marah' Diduga Media Russia Ikut Campur Urusan Politik Indonesia, Ancam Laporkan ke KPI 

Sementara itu, kata Dr Adham, selama proses vaksinasi yang dimulai pada 24 Februari, terdapat 20 efek samping yang terdeteksi terjadi pada penerima vaksin.

“Saat diobservasi, setelah mereka mengidentifikasi kasus-kasus yang terasa efeknya masih ada, mereka dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.

“Di antaranya ada rasa tidak nyaman di dada, ada yang terasa sesak di dada, ada yang mengi, semuanya dibawa ke rumah sakit dan dirawat.

"Semua sudah mendapat pengobatan dan sudah pulang dan menunggu dosis kedua. Hanya dosis kedua, baru akan mereka terima di rumah sakit, bukan di tempat yang mereka terima sebelumnya," ujarnya.

Diketahui Malaysia telah melakukan Program Imunisasi Nasional Covid-19 tahap I pada Rabu, 16 Maret 2021 kepada sebanyak 346.508.

Baca Juga: Tinggal 7 Hari Lagi, Lengkapi Syarat dan Tata Cara Daftar Ulang Unpad Jalur SNMPTN 2021 

Adham mengatakan Selangor mencatat jumlah vaksinasi tertinggi dengan 41.913 orang.

Disusul oleh Perak kepada 39.404 orang, Sabah sebanyak 33.966 orang, dan Sarawak kepada 32.465 orang.

Di Kuala Lumpur ada 31.740 orang, Johor 26.185 orang, Pahang 25.944 orang, Kedah 23.871 orang, Penang 20.393 orang, Kelantan 16.541 orang, dan Terengganu 15.725 orang.

“Di Negeri Sembilan ada 14.489 individu, Melaka 9.120 Orang, Perlis 8.038 orang, Putrajaya 4.383 orang dan Labuan 2.342 orang,” ucapnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Astro Awani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah