Hanya sekitar 700 meter dari tempat tengkorak fosil Llukalkan ditemukan, para ilmuwan sebelumnya telah menemukan sisa-sisa dinosaurus pemakan daging lain yang disebut Viavenator exxoni.
Keduanya adalah abelisaurida, sekelompok predator berkaki dua dengan tengkorak pendek, gigi tajam dan bergerigi.
Mereka juga memilki lengan sangat pendek dengan jari dan kepala kecil, terkadang memiliki punggung yang tidak biasa dan tanduk kecil.
Abelisaurid umumnya berukuran sedang dibandingkan dengan dinosaurus karnivora besar seperti Tyrannosaurus rex, yang hidup di Amerika Utara sekitar 15 juta tahun setelah Llukalkan, dan Giganotosaurus, yang hidup di Patagonia sekitar 15 juta tahun sebelum Llukalkan.
Ahli Paleontologi, dari Dewan Riset Teknis dan Ilmiah Nasional Argentina (CONICET) dan Universitas Nasional San Luis, Federico Gianechini mengatakan penemuan tersebut tidak biasa.
“Ya, sangat tidak biasa menemukan dua abelisaurida yang hidup di lokasi yang sama dan pada waktu yang kurang lebih sama,” kata Gianechini seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 1 April 2021.
Baca Juga: Cegah Aksi Teror di Jabar, Ridwan Kamil: Mari Saling Menjaga dan Melindungi Antar Umat Beragama
Gianechini yang juga penulis utama dari penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Vertebrate Paleontology menambahkan bahwa mereka mungkin bersaing.
“Llukalkan sedikit lebih kecil dari Viavenator, meskipun, jika mereka hidup bersama, mereka pasti berbagi wilayah ekologi yang sama dan memakan mangsa yang sama,” kata Gianechini.