Korea Utara Mundur di Olimpiade 2021, Pupus Harapan Korea Selatan untuk Kembali Bicarakan Perdamaian

- 6 April 2021, 17:05 WIB
Pembawa obor Grand Start Estafet Obor Olimpiade Tokyo 2020 Nadeshiko Japan, tim sepak bola perempuan nasional Jepang, memimpin estafet obor di Naraha, prefektur Fukushima, Jepang, Kamis (25/3/2021).
Pembawa obor Grand Start Estafet Obor Olimpiade Tokyo 2020 Nadeshiko Japan, tim sepak bola perempuan nasional Jepang, memimpin estafet obor di Naraha, prefektur Fukushima, Jepang, Kamis (25/3/2021). /KIM KYUNG-HOON/REUTERS

PR BEKASI - Korea Utara tidak akan berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo 2021 karena kekhawatiran akan Covid-19, kata kementerian olahraga negara itu pada hari Selasa, 6 April 2021.

Hal ini memupus harapan Korea Selatan untuk menjadikan ajang ini sebagai katalis untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai yang tertunda.

Ini akan menjadi pertama kalinya Korea Utara melewatkan Olimpiade Musim Panas sejak Korea Utara memboikot Seoul pada 1988 di tengah Perang Dingin.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berharap kedua negara, yang secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.

Baca Juga: Sebut Aksi Terorisme Terjadi karena Salah Maknai Keberagaman, Azis Syamsuddin: Teroris Bukanlah Agama Tertentu

Baca Juga: Terduga Teroris Condet Mengaku sebagai Anggota FPI, Pengamat Intelijen: Tidak Bisa Dikaitkan Langsung

Baca Juga: Mulai 9 April 2021, Berikut Tata Cara Pendaftaran 8 Sekolah Kedinasan 2021 yang Dibuka Pemerintah

Perhelatan olahraga terbesar ini dapat menurunkan tim gabungan Korea Selatan – Korea Utara di Tokyo dan membangun kembali momentum untuk hubungan kedua Korea yang lebih baik.

Penarikan Korea Utara dari Tokyo juga merupakan kemunduran untuk rencana, yang disepakati pada KTT 2018 antara Moon dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, untuk upaya Korea (Selatan dan Utara) menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

Ketika Korea Selatan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pada tahun 2018, Kim mengirim saudara perempuannya untuk memimpin delegasi negara, para atlet dari kedua belah pihak berbaris di bawah bendera terpadu pada upacara pembukaan, dan menurunkan tim hoki es wanita gabungan.

Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat bulan lalu ketika Korea Utara melanjutkan uji coba rudal, meskipun kedua belah pihak mengatakan setelah peluncuran bahwa mereka ingin melanjutkan dialog.

Baca Juga: Ingin Jadi Barometer Keagamaan Dunia, Gus Yaqut Sebut Kemenag Bukan Hanya Naungi Agama Islam

Kementerian Unifikasi Korea Selatan yang bertanggung jawab atas urusan antar-Korea mengatakan Seoul berharap Olimpiade Tokyo akan menjadi kesempatan untuk "mendorong perdamaian dan rekonsiliasi antara kedua Korea".

"Kami menyesal itu tidak bisa terjadi," kata pihak Kementerian seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 6 April 2021

Penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan mereka mengetahui laporan berita tentang langkah Korea Utara dan akan bekerja dengan negara lain untuk keberhasilan Olimpiade.

Baca Juga: Polisi Paling Banyak Diadukan Masyarakat ke Komnas HAM terkait Dugaan Pelanggaran HAM

"Kami akan terus mempersiapkan panggung sebaik mungkin untuk menyambut atlet dari semua negara dan wilayah," kata panitia penyelenggara dalam sebuah pernyataan.

Korea Utara membuat keputusan untuk menarik diri dari Tokyo pada pertemuan komite Olimpiade dan Menteri Olahraga Kim Il Guk pada 25 Maret, kata kementerian itu di situsnya.

"Panitia memutuskan untuk tidak mengikuti Olimpiade ke-32 untuk melindungi atlet dari krisis kesehatan global akibat Covid-19," katanya.

Baca Juga: Cholil Nafis Heran Mengapa Artis Lebih Dicintai Dibanding Ustaz, Hendri Satrio: Artis Jarang Bicara Kewajiban

Korea Utara mengatakan tidak ada kasus Covid-19 di wilayahnya.

Kim, yang dikenal sebagai penggemar bola basket AS, telah secara terbuka menunjukkan ambisinya untuk mempromosikan olahraga profesional.

Pihak Kementrian menuturkan bahwa Pertemuan 25 Maret itu juga membahas cara-cara mengembangkan teknologi olahraga profesional, memperoleh lebih banyak medali di kompetisi internasional, dan memperluas kegiatan olahraga publik selama lima tahun ke depan.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah