Soroti Tewasnya 3 Warga Papua Pasca-pemberontakan, Media Asing Beberkan Beda Keterangan TNI dan Saksi

- 7 April 2021, 16:36 WIB
Para pengunjuk rasa Papua yang menyerukan hak mereka dan menganggap Indonesia mengontrol Papua di Jakarta pada Desember 2016.
Para pengunjuk rasa Papua yang menyerukan hak mereka dan menganggap Indonesia mengontrol Papua di Jakarta pada Desember 2016. /REUTERS/Beawiharta/File Photo/REUTERS

PR BEKASI - Media asing kembali menyoroti kasus di Indonesia, kali ini melaporkan hasil peninjauannya berkaitan dengan gerakan masyarakat di Papua.

Media asing tersebut, yakni Reuters, yang secara khusus menyoroti kematian tiga rakyat di Papua yang tewas oleh militer, yang dikatakan ada perbedaan laporan antara militer dan saksi.

Judul dari laporan artikel tersebut adalah 'Three brothers killed by Indonesian soldiers at Papuan health clinic: army and witness accounts differ'.

Baca Juga: Diminta Lihatkan Putra Pertamanya yang Lahir di Usia 31 Minggu, Audi Marissa ke Netizen: Jahatnya

Pada pertengahan Februari lalu di Papua, Prada Ginanjar Arianda, seorang anggota batalion komando 400 Banteng berusia 22 tahun, ditembak di perut oleh pejuang separatis hingga tewas.

Sekitar 24 jam kemudian, aparat keamanan melakukan penyisiran di dusun terdekat yang menyebabkan ratusan warga harus mengungsi ke dua gereja yang aman.

Dalam kabar lainnya, terdapat anggota keluarga yang putus asa ketika berada di sebuah klinik kesehatan untuk mengumpulkan jenazah tiga bersaudara, Janius, Soni, dan Yustinus Bagau.

Sehari setelah penembakan, TNI mengatakan saudara-saudara itu adalah anggota separatis bersenjata yang mencoba merebut senjata mereka, yang kemudian dibunuh oleh pasukan keamanan dalam tindakan membela diri.

Baca Juga: Puji Karyawan Gegara Bikin Tulisan Rasial kepada Pelanggan Asia, Manajer Kafe di Australia Minta Maaf

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x