Hukuman bagi orang-orang yang mengunggah konten semacam itu juga harus diperberat, kata komisi itu dalam sebuah artikel yang diunggah dalam situs resminya pada hari Sabtu, 10 April 2021.
Namun mereka mencatat bahwa video pesta minuman keras telah menjadi lebih populer setelah larangan siaran Mukbang.
"Perilaku seperti 'video minuman keras' tidak hanya merusak kesehatan fisik pembawa acara dan menyebabkan pemborosan makanan,” kata pihak CCDI seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Sabtu, 10 April 2021.
“Tetapi juga mempromosikan mentalitas yang buruk dan sangat membahayakan kesehatan ekologi industri," sambungnya.
Pihak pengawas mengatakan beberapa orang yang mengupload video mukbang mendapatkan penghasilan sebanyak 3.000 yuan sekitar Rp.6.8 juta (kurs Rp2.320) beserta janji dari para penggemar.
China menindak konten yang "tidak pantas" di situs berbagi video Kuaishou pada tahun 2018.
Selain itu China juga menangguhkan akun salah satu pengguna yang dikenal sebagai Hebei Pangzai, yang secara teratur membagikan video dirinya sedang minum bir dalam jumlah banyak kepada 400.000 pengikutnya.
Namun kini dia sekarang membagikan video lewat Twitter miliknya.***