Network
PR BEKASI - Sosok penerus Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) disinyalir akan berjalan sengit jika nantinya terbelah menjadi dua faksi, yaitu faksi Puan Maharani dan faksi Prananda Prabowo.
Namun, apa yang terjadi jika kedua belah pihak sama-sama kuat dan berakhir di jalan buntu?
Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio mengungkapkan bahwa Megawati masih memiliki kartu truf, yakni putra pertamanya Mohammad Rizki Pratama.
Baca Juga: Puasa Sehat bagi Pasien Jantung? Berikut Penjelasan Menurut Dokter Spesialis
Menurutnya, Pratama secara biologis dan mistis sangat mirip sekali dengan kakeknya yang merupakan Presiden Republik Indonesia (RI) pertama, yakno Soekarno alias Bung Karno.
Bahkan dirinya yakin, jika Pratama mengenakan peci, anak pertama Megawati itu akan serupa dengan Bung karno.
"Bu Megawati punya satu kartu truf lagi yaitu mas Pratama, anak pertama Megawati yang menurut saya secara mistis dan biologis itu sangat mirip dengan Bung Karno, kakeknya," ucapnya.
"Jadi kalau ketemu nanti, pakein dia peci itu mirip sekali dengan Bung Karno," sambung pengamat tersebut seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari YouTube tvOneNews, Selasa, 13 April 2021.
Baca Juga: Berkah Bulan Suci, Yerusalem Dipenuhi Dekorasi Bernuansa Ramadhan Saat Warga Palestina Berpuasa
Diketahui, Mohammad Rizki Pratama alias Tatam merupakan anak pertama dari Megawati dengan Surindro Supjarso.
"Nah makanya saya mengatakan kalau faksi Puan dan faksi Prananda ini sama-sama kuat dan tidak ketemu (deadlock), maka solusinya ada di kartu trufnya bu Mega yang selama ini disimpan, tidak pernah dipertunjukkan ke publik," kata Hendri Satrio.
Tetapi memang, sambung Hendri, putra tertua Megawati yang satu ini tidak berkecimpung di dunia politik walaupun cukup dikenal.
"Dia lebih memilih di bidang ekonomi dan bisnis," ucapnya.
Namun bukan tidak mungkin bila nanti terjadi hal-hal yang semacam itu, kata Hendri Satrio, Megawati kemungkinan akan mempertimbangkan nama Pratama untuk memimpin PDIP.
Dirinya mengaku tidak yakin jika Puan akan menggantikan Megawati. Hendri percaya bahwa salah satu di antara kedua putra Megawati yang akan menggantikan posisi putri Bung Karno tersebut.
Lebih lanjut, soal faksionalisme yang dapat tumbung di internal PDIP menyangkut soal pergantian kepemimpinan. Hendri tidak begitu yakin jika kader-kader PDIP akan meributkan hal semacam ini.
"Kalau saya melihatnya begini, kader-kader PDIP itu terserah Bu Megawati, makannya saya jauh-jauh hari menyarankan kepada Bu Mega dalam kondisi sehat walafiat ini memperkenalkan lebih dahulu siapa kira-kira penggantinya," ungkapnya.
Dengan melakukan hal tersebut, Hendri yakin suksesi dari Megawati ke anaknya akan lebih halus dan rapih.***
