Pernyataan Navalny dalam unggahan tersebut mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, Navalny diketahui merupakan seorang Nasrani.
Apalagi, dia sempat mendapat kecaman saat membuat komentar yang dinilai merendahkan para imigran dari negara-negara mayoritas Muslim di Asia Tengah yang menetap di Rusia.
Baca Juga: Pendaftaran BLT UMKM 2021 Akan Segera Berakhir! Segera Cek Link untuk Wilayah DKI Jakarta Berikut
Selain Al Quran, kritikus Kremlin ini mengaku tidak mendapatkan akses untuk membaca buku apapun.
Menurutnya, pihak otoritas menilai dirinya perlu 'diinspeksi dari pemahaman ekstremis'.
"Buku adalah segalanya bagi kami, dan jika saya harus menuntut hak saya untuk membaca, maka saya akan menggugat," tulisnya melanjutkan.
Baca Juga: Hadirkan Kembali Penonton di Stadion, Presiden Jokowi Perintahkan Menpora Kaji Liga 1 dan 2
Dilansir PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Alexei Navalny tengah menjalani hukuman penjara 2,5 tahun atas tuduhan kasus penggelapan dana pada 2014.
Beberapa pihak memandang kasus yang menimpa Alexei Navalny ini merupakan motif politik belaka.***